Banjir di Kutai Timur
Banjir di Kutai Timur, Kendaraan Terjebak Macet Total di Kawasan Terminal Sangatta
Dampak-dampak lanjutan dirasakan warga akibat bencana banjir di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan, Kabupaten Kutai Timur
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Dampak-dampak lanjutan dirasakan warga akibat bencana banjir di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur.
Tidak hanya dampak bagi penduduk yang rumah-rumahnya terendam, tetapi juga lumpuhnya arus lalu lintas yang melintasi wilayah Sangatta.
Di kilometer 1, Jalan Poros Sangatta-Bontang terdapat antrean kendaraan yang macet total sebab tidak bisa melalui ruas jalan yang terendam banjir dari luapan Sungai Sangatta.
Hera, salah satu pengendara yang sempat melintas mengatakan bahwa kondisi lalu lintas macet total sebab ketinggian air di Jalan Ahmad Yani cukup tinggi ditambah arus yang deras.
Baca juga: Banjir di Sangatta Kutim Berpindah Lokasi, Giliran Kawasan AW Syahrani yang Terendam
Baca juga: Banjir di Kutai Timur, Area Padat Penduduk di Sangatta Selatan Terdampak Paling Parah
Baca juga: Berikut Data Wilayah Tergenang Banjir di Kutai Timur 2022, Termasuk Jumlah Korbannya
"Kendaraan yang masuk Sangatta hanya bisa sampai terminal, mulai depan penginapan Mitra air tinggi dan deras arusnya," ujarnya kepada TribunKaltim.co.
Kawasan kilometer 1 hingga 3 memang menjadi kawasan dengan ketinggian air yang cukup parah mencapai pinggang orang dewasa.
Akibatnya, banyak kendaraan terdampar dan terparkir di sekitar kawasan terminal sebab tidak bisa menerjang ketinggian banjir.
Namun pihak terminal telah mendirikan posko darurat bagi pengendara maupun korban terdampak untuk mengungsi di bangunan terminal.

1.200 Orang Mengungsi
Hari ketiga banjir merendam Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan di Kabupaten Kutai Timur, ribuan jiwa mengungsi ke tempat aman.
Sejumlah tempat disulap menjadi tempat pengungsian, tak terkecuali masjid milik Pemkab Kutim, Masjid Agung Al Faruq di Kawasan Bukit Pelangi.
Pengurus masjid Al Faruq, Fitriyadi mengatakan, setidaknya sudah 1,2 ribu jiwa mengungsi di masjid dan ratusan di antaranya merupakan bayi dan anak-anak.
Masjid Agung Sangatta untuk per jam 11 ini sudah menampung 1.202 jiwa.
Baca juga: Pemprov Kaltim dan Tagana Dirikan Dapur Umum untuk Bantu Korban Banjir di Kutim
"Di antaranya, terdiri dari 190 bayi di bawah 5 tahun dan 298 anak di atas 5 tahun," ujarnya pada TribunKaltim.co, Senin (21/3/2022).
Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, pihak pengurus membuka saluran donasi berupa uang, baju bayi, dan popok bayi.
