Berita Internasional Terkini
Update Perang Rusia vs Ukraina Hari Ini: Perlawanan Sengit, Kemajuan Tentara Putin Terhenti
Perang Rusia vs Ukraina memasuki hari ke-28, Kamis (24/3/2022). Sejumlah peristiwa terjadi pada perang hari ini
Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat telah mengatakan kepada wartawan bahwa kekuatan tempur Rusia telah menurun di bawah 90 persen dari tingkat pra-invasi.
Pertama kalinya sejak serangannya di Ukraina dimulai.
Sementara itu, Rusia, AS, dan Inggris saling tuduh atas kemungkinan serangan senjata kimia di Ukraina, tetapi tidak ada yang menghasilkan bukti untuk mendukung kekhawatiran mereka.
Baca juga: Serang Mal di Kyiv, Rusia Sebut Punya Bukti Ukraina Jadikan Mal untuk Gudang Roket
Kremlin mengatakan hanya akan menggunakan senjata nuklir dalam kasus "ancaman eksistensial" ke Rusia.
Selain itu, sebuah surat kabar Rusia menuduh peretas menyebarkan berita palsu di situsnya setelah, sebuah laporan muncul sebentar di sana yang mengatakan hampir 10.000 tentara Rusia telah tewas di Ukraina.
Diplomasi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa diperkirakan akan memberikan suara lagi minggu ini pada mosi yang mengkritik Rusia atas krisis kemanusiaan di Ukraina.
Uni Eropa akan menetapkan rencana tentang bagaimana mereka akan menyediakan pekerjaan, pendidikan dan perumahan bagi para pengungsi.
Rusia Tak Ingin Tawar Menawar
Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan tekad Moskwa untuk mempertahankan kepentingannya, tanpa tawar-menawar dalam perundingan damai untuk menghentikan serangannya ke Ukraina.
Baca juga: Ukraina Sulap Mal Jadi Gudang Amunisi, Kocar-kacir Saat Rusia Lancarkan Serangan Membabi Buta
“Kami tak akan tawar-menawar, kami melindungi kepentingan kami. Tujuan kami untuk demiliterisasi dan de-nazifikasi Ukraina. Dan menurut Presiden kami (Vladimir Putin) itu akan terwujud,” ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobyovo dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (23/3/2022).
“Jika kami dapat melakukannya lewat cara diplomatik itu akan baik dan operasi (militer) akan langsung berhenti. Tapi jika kami tidak dapat melakukannya secara diplomatik kami akan melanjutkan.” tegasnya.
Dia mengaku tidak bisa memberi tahu tanggal pasti kapan operasi militer Rusia akan berakhir, tetapi mengeklaim bahwa pihaknya juga berharap perdamaian bisa segera tercapai.
Sejauh ini Rusia masih menunggu hasil perundingan tingkat tinggi yang berjalan di Belarus.
Belum ada rencana untuk pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina.
“Itu bukan keinginan kami (perang), kami tidak menduduki Ukraina, kami tidak ingin menghancurkan Ukraina, kami tidak ingin menyakiti orang Ukraina. Kami tidak ingin melakukan itu.”
Baca juga: Rudal Patriot Amerika vs S-400 Rusia di Perang Ukraina, Lebih Canggih Milik Siapa?