Ibu Kota Negara

Pelayanan Publik di Jakarta akan Sama meski Ibu Kota Negara Dipindah ke Kalimantan Timur

Pindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur mendapat penilaian dari Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia,

Editor: Budi Susilo
HO/PUPR
ILUSTRASI Desain di Ibu Kota Nusantara. Pelayanan publik di Provinsi Jakarta diprediksi akan tetap sama, meski Ibu Kota Negara dipindah ke Provinsi Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Pindahnya Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur mendapat penilaian dari Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Prof M Ryaas Rasyid.

Dirinya menilai, pelayanan publik di Provinsi Jakarta diprediksi akan tetap sama, meski Ibu Kota Negara dipindah ke Provinsi Kalimantan Timur.

Hal itu terungkap pada Rabu (23/3/2022) di Jakarta saat dalam focus group discussion (FGD) yang digelar DPD Golkar DKI Jakarta, di Menteng. 

Dia jelaskan, pemindahan Ibu Kota Negara tercantum dalam UU Nomor 2 tahun 2022 tentang IKN yang diteken Presiden RI Joko Widodo pada 15 Februari 2022 lalu.

Baca juga: Berantas Praktik Pertambangan Ilegal Sekitar IKN Nusantara, Perintah Langsung Menteri LHK

Baca juga: Tindak Tambang Ilegal di Tahura Kaltim, Upaya Mengamankan Hutan Sekitar Kawasan Ibu Kota Negara

Baca juga: Emak-emak Kebayoran Siap Diajak ke IKN Nusantara: Hidup di Jakarta Semakin Susah

Tetap saja sama, mulai dari suplai air bersih tetap diperlukan sama jumlahnya tidak berkurang untuk volumenya.

"Pelayanan keamanan dan ketertiban juga akan tetap sama, kemudian layanan kependudukan dan catatan sipil serta kesehatan tidak akan ada yang berubah,” jelasnya.

Kemacetan Air Bakal Berkurang

Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) Prof M Ryaas Rasyid memberi tanggapan soal perpindahan Ibu Kota Negara Republik Indonesia dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

Hal itu dia sampaikan pada Rabu (23/3/2022) di Jakarta dalam focus group discussion (FGD) yang digelar DPD Golkar DKI Jakarta, di Menteng. 

Membahas soal pindah Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur yang diberinama IKN Nusantara.

Menurut dia, perubahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak akan memberikan perubahan besar bagi Jakarta, kecuali statusnya.

Baca juga: IKN Nusantara akan Ada Klaster Pepohonan dan 50 Persen Tanaman Endemik Kalimantan

Diprediksi, pemindahan pusat komersil tidak akan terjadi walau pusat pemerintahan dipindah ke IKN Nusantara, Provinsi Kalimantan Timur

Kemungkinan bank-bank besar tetap ada di Jakarta karena konsumennya di sini.

Kata dia, Kota Jakarta itu tidak akan kehilangan banyak dengan pemindahan Ibu Kota Negara.

"Kecuali kemacetan yang pasti hilang atau berkurang,” ucap mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara era Presien Abdurrahman Wahid ini.

Dia meyakini, tingkat kemacetan di Jakarta akan berkurang karena seiring dengan aktivitas ratusan ribu ASN di pemerintah pusat yang dipindah ke IKN Nusantara.

Presiden Jokowi Ajak Investor

Pengembangan Ibu Kota Negara menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan pekerjaan besar yang akan dimulai pada tahun ini.

"Utamanya Indonesia bagian timur," kata Jokowi dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022 dari Istana Bogor, Selasa (22/3/2022).

Pembangunan IKN Nusantara, kata Presiden akan menjadi motor inovasi bagi akselerasi pembangunan ekonomi masa depan.

Presiden mengajak investor untuk bangun IKN Nusantara.

"Saya mengajak dan mengundang para investor untuk berkontribusi pada proses ini, ikut menjadi bagian dalam perjalanan sejarah penting bangsa, berkontribusi bagi kemajuan Indonesia dan kejayaan Nusantara," tuturnya.

Baca juga: Prof Ryaas Ragu Perampok ke IKN Nusantara untuk Bidik ASN jadi Korban: Tak Banyak Orang Kaya Disana

Selain pembangunan IKN Nusantara, akselerasi ekonomi Indonesia juga akan terjadi karena hilirisasi Industri.

Oleh karenanya kata Presiden hilirisasi akan terus dilanjutkan dengan turunan produk yang lebih banyak dan lebih bervariatif.

"Hal ini akan membuka investasi yang lebih besar dan membuka lapangan kerja yang semakin banyak," katanya.

"Selain itu nilai ekspor kita akan terus meningkat, akan terus memperbaiki balance of payment kita, dan memperkokoh fiskal serta moneter kita. Hal ini akan semakin memperkokoh fondasi perekonomian kita," imbuhnya.

Baca juga: IKN Nusantara Pilih di Kalimantan Timur, Masyarakatnya Terbuka, Heterogen dan Multikultur

Pemerintah juga kata Presiden akan mempercepat pengembangan ekonomi hijau yang menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.

Alam Indonesia memberikan modal besar untuk mengembangkan energi hijau yang murah.

Listrik tenaga air, listrik panas matahari, listrik panas bumi, sangat melimpah di negara kita Indonesia.

"Kekuatan ini harus kita optimalkan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di era ekonomi hijau ke depan," pungkasnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ryaas Rasyid Yakin ASN Bakal Panjang Umur Bekerja di Kaltim, karena tak Ada Polusi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved