Berita Balikpapan Terkini
Berikut Jadwal Pengangkutan Sampah di Balikpapan Selama Bulan Ramadhan 2022
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Sudirman berharap, tidak ada kerusakaan kendaraan angkutan sampah
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Sudirman berharap, tidak ada kerusakaan kendaraan angkutan sampah.
Mengingat saat bulan puasa ramadhan 2022 diprediksi akan terjadi peningkatan volume sampah.
Karena itu, kata dia, semua armada akan dicek menjelang puasa ramadhan 2022, termasuk juga kesehatan para petugas di lapangan.
Sekadar diketahui, petugas pengangkut sampah mulai bekerja pukul 22.00 Wita hingga pukul 05.30 Wita.
Baca juga: Pengangkutan Sampah di Pantai Manggar Tunggu Giliran, DPRD Balikpapan: Mestinya Punya Armada Sendiri
Baca juga: Mengintip Pemanfaatan Gas Metana TPA Manggar Balikpapan, jadi Usaha Kecil Menengah
Baca juga: Jangkauan Gas Metana Diperluas, 150 Titik Api di TPA Manggar Balikpapan Bertambah Tahun 2021
Petugas membawa rit sampah pertama masuk ke TPA pada pukul 1 malam.
"Menjelang ramadhan ini kita antisipasi, kita cek semua kendaraan harus dalam kondisi layak jalan, jangan sampai rusak," ujarnya kepada TribunKaltim.co.
Diperkirakan pada pekan pertama Ramadhan volume atau jumlah sampah yang diangkut Dinas Lingkungan Hidup berkisar di angka 400 sampai 450 ton perhari.
Jumlah itu meningkat apabila dibandingkan hari normal. Sementara pada hari biasa hanya berkisar 350 ton.
Baca juga: Selama Enam Bulan Pandemi Covid-19, Jumlah Sampah Masuk ke TPA Manggar Balikpapan Tetap
"Untuk sekarang sekira 400 sampai 500 ton dalam sehari," kata Sudirman
Selain peningkatan pada bulan Ramadhan, DLH Kota Balikpapan, juga memprediksi adanya peningkatan volume sampah pada Hari Raya Idhul Fitri mendatang.
Peningkatan volume sampah diperkirakan meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini akan mulai terjadi pada tiga hari sebelum lebaran hingga lebaran hari pertama.
"Nanti mau kurang tiga hari lebaran naik lagi sampah itu sampai 600 sampai 700 ton pada lebaran pertama. Jadi bisa dua kali lipat,” tandasnya.
Siapkan 80 Armada Sampah
Menjelang bulan puasa ramadhan 2022 atau 1443 Hijriah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, melakukan berbagai persiapan untuk pengangkutan sampah di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Pasalnya, di bulan ramadhan volume sampah diperkirakan meningkat. Hal ini berdasarkan pada volume sampah pada tahun sebelumnya.
Demikian dibeberkan oleh Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana kepada TribunKaltim.co pada Senin (28/3/2022).

Dia mengaku, telah menyiapkan 80 armada dengan melibatkan 250 personil petugas pengangkut sampah di Kota Beriman, julukan Balikpapan
"Kemudian petugas juga yang dikerahkan juga 250 pertugas. Armada ini harapannya kondisinya jangan rusak," ujarnya.
Sehari 300 Ton Masuk
Berita sebelumnya. Volume sampah di Kota Balikpapan mengalami kenaikan yang cukup signifikan selama pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Balikpapan Nursyamsiarni D Larose. Ia mengatakan, rata-rata timbunan sampah sepanjang tahun 2021 lalu, mencapai 390,65 ton per hari.
Jumlah tersebut tercatat mengalami peningkatan sebesar 7,31 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.
"Pemilihan sampah di sumber juga akhirnya kita tidak bisa jalankan. Termasuk pemilahan sampah di bank sampah menjadi tantangan,” ujarnya, Rabu (5/1/2022)
Baca juga: Wasteplants Tawarkan Olah 30 Ton Sampah Makanan Jadi Pupuk di Samarinda, Warga Ikut Diberdayakan
Menurutnya, faktor kenaikan jumlah penduduk dan peningkatan pembangunan yang cukup signifikan seperti proyek kilang minyak Pertamina turut berpengaruh.
Sehingga otomatis juga akan meningkatkan timbulan sampah domestik yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir atau Manggar.
"Jadi kebijakan strategi daerah, yang pertama pengurangan dan kedua penanganan," terangnya.
Sesuai dengan Perwali nomor 8 tahun 2018, di 2025 ditargetkan pengurangan sampah dapat mencapai 30 persen dan untuk penanganan sampah mencapai 70 persen.
Baca juga: Sampah Plastik jadi Perhatian Besar dalam Ekonomi Hijau
Khusus untuk program pengurangan, saat ini belum bisa berjalan maksimal karena upaya tersebut bergantung pada peningkatan kesadaran masyarakat.
Selain itu, banyak pola keseharian yang berubah saat pandemi Covid-19. Kondisi ini juga mempengaruhi peningkatan volume sampah di Balikpapan.
"Ada perubahan pola perilaku masyarakat, karena meningkatnya penggunaan kemasan berkaitan dengan prokes," imbuhnya.
(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)