Selama Enam Bulan Pandemi Covid-19, Jumlah Sampah Masuk ke TPA Manggar Balikpapan Tetap
Lebih dari enam bulan masa pandemi covid-19 berjalan, rupanya tak membuat sampah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menurun secara signifikan
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Lebih dari enam bulan masa pandemi covid-19 berjalan, rupanya tak membuat sampah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menurun secara signifikan.
Dari catatan yang didapat, jumlah tonasi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar stagnan.
"Menurut evaluasi saya jumlah sampah tetap sama, ada atau tidak adanya covid-19 jika dilihat dalam jangka waktu enam bulan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Suryanto, Selasa (15/9/20).
Memang ia mengakui sempat terjadi penurunan terhdap jumlah sampah di awal pandemi.
Baca Juga:MIRIS! Pasutri dan Bayi 1 Bulan Tinggal di Gerobak Sampah Usai Diusir dari Indekos, Basah Saat Hujan
Baca Juga:Produksi Sampah di Berau Capai 70 Ton Perhari, Wakil Bupati Agus Tantomo Sebut Harus Ada Solusi
Terhitung, di bulan Maret atau di awal masa pandemi dimulai, sampah di Kota Balikpapan berjumlah 11.109.130 ton, dengan rata-rata per harinya 358.359 ton.
Memang sempat terjadi penurunan di bulan April, yakni total jumlah sampah sebesar 9.953.220 ton dengan rata-rata per hari 331.774 ton.
Tepatnya pada bulan ini, Pemerintah Kota Balikpapan tengah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat, seperti buka-tutup jalan, dan lainnya.
"Pada bulan Maret ke April memang ada penurunan tapi jika dirata-rata hanya 1 ton per harinya. Ini tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah sampah," urainya.
Namun setelah masa pelonggaran diberikan, jumlah sampah ini mulai kembali naik seperti biasanya.
"Ujung-ujungnya sampah ini naik lagi, begitu pelonggaran berjalan," katanya.
Meski begitu dari pemantauan DLH, selama masa pelonggaran terjadi peribahan terkait lokasi penumpukan sampah.
Pasalnya di sejumlah pusat kuliner, jumlah sampah justru terlihat menurun. Namun, di tempat pembuangan sampah sekitar lingkungan justru membludak.
"Jadi memang terbalik dari biasanya. Tempat kuliner sampah turun, di TPS lingkungan pemukiman sampah naik. Akhirnya kita turunkan truk cadangan ke arah pemukiman. Jadi rutenya terbalik," pungkas Suryanto. (TribunKaltim.co/ Miftah Aulia)
Baca Juga:Sampah Dapat Bernilai Ekonomis, Bupati Edi Ingatkan untuk Mengelolanya dengan Baik
Baca Juga:TPA Sampah Manggar Balikpapan Hasilkan Gas Metana, Mampu Salurkan ke 100 Kepala Keluarga