Berita Paser Terkini
PNS Paser Berkurang Sebanyak 1.019 Orang, Banyak Pensiun dan Meninggal akibat Kecelakaan dan Stroke
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Paser mengalami penurunan dalam 6 tahun terakhir, terhitung sejak tahun 2016 hingga
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten Paser mengalami penurunan dalam 6 tahun terakhir, terhitung sejak tahun 2016 hingga tahun 2021.
Bersasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser, jumlah PNS untuk tahun 2021 sebanyak 4.336 orang.
Sementara di tahun 2016, terdapat 5.355 orang, dalam artian mengalami penurunan jumlah 1.019 PNS.
Penurunan tersebut didominasi PNS laki-laki sebanyak 691 orang, kemudian 328 pegawai perempuan, Selasa (29/3/2022).
Jumlah pegawai laki-laki 2.956 orang, pegawai perempuan 2.399 orang di tahun 2016, kemudian 2.265 pegawai laki-laki, dan pegawai perempuan 2.071 di tahun 2021.
Baca juga: Tekan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkotika, BNK Paser Bakal Lakukan Tes Urine di Kalangan ASN
Baca juga: Pj Sekda PPU Sebut Ada Kemungkinan Pembayaran Insentif ASN Tahun Ini Juga Tertunggak
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Paser, Suwito menuturkan, penurunan jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin tidak menjadi permasalahan.
"Setiap rekrutmen PNS, tidak diperkenankan menentukan jenis kelaminnya (gender), dan itu hak setiap warga negara," kata Suwito.
Menurutnya, dengan banyaknya pegawai laki-laki dibanding dengan perempuan, hal tersebut tidak boleh diasumsikan dengan adanya keberpihakan.
"Kita tidak boleh apriori terhadap pegawai yang ada, siapapun yang lolos di tes CPNS melalui CAT dan SKB, itulah yang boleh menjadi pegawai," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, seperti halnya saat rekrutmen CPNS tahun 2021 lalu. Dari 136 kuota yang tesedia, 80 orang yang diterima merupakan perempuan dan sisanya laki-laki.
Ditambah lagi, banyaknya pegawai yang memasuki masa pensiun terutama tenaga keguruan dan kesehatan mayoritas laki-laki.
Baca juga: Kasat Reskoba Polres Kutai Kartanegara Imbau ASN Tidak Bersentuhan dengan Narkoba, Risikonya Besar
"Kelahiran pegawai di bawah tahun 1965, rata-rata laki-laki, banyak juga pegawai laki-laki yang meninggal akibat kecelakaan atau mengalami sakit stroke sebelum masa pensiun," tuturnya.
Dipastikan, berkurangnya jumlah pegawai laki-laki disebabkan adanya faktor alami dan juga sistem penerimaan pegawai. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel