Ibu Kota Negara

Mengenal PT Pembangunan Perumahan, BUMN yang Akan Turut Andil dalam Mega Proyek IKN Nusantara

Mengenal PT Pembangunan Perumahan (PP) Perseroan yang dipastikan bakal terlibat dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Editor: Heriani AM
Dok TribunKaltim.co/Dwi Ardianto
Ilustrasi. Lokasi kawasan titik nol di IKN. Profil PT Pembangunan Perumahan (PP) Perseroan yang dipastikan bakal terlibat dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengenal PT Pembangunan Perumahan (PP) Perseroan yang dipastikan bakal terlibat dalam proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Mega proyek IKN Nusantara dipastikan berlanjut.

Banyak investor yang akan menanamkan modalnya di pembangunan IKN Nusantara ini.

Salah satu yang sudah terkonfirmasi adalah PT Pembangunan Perumahan (PP), mengutip Tribunnews.com dengan judul PROFIL PT Pembangunan Perumahan, BUMN yang Dipastikan Terlibat dalam Proyek IKN Nusantara

Kepastian ini dikatakan oleh Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad, saat konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Baku 2021 di Jakarta hari ini, Selasa (6/4/2022).

Dirinya juga mengungkapkan, pihaknya telah membentuk tim khusus yang berfokus pada proyek yang akan dibangun di IKN Nusantara.

“Jadi, tim inilah yang nanti selalu berjalan, langsung report (laporan) ke direksi terkait progres dan proses-proses tender (lelang) yang akan ada di IKN,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: IKN Nusantara Dinilai Kurang Menarik Pelaku Usaha, 75 Persen Pengusaha Pesimis

Baca juga: Kepala Otorita IKN Ungkap Tantangan Jangka Pendek, Bambang Susantono: Membangun Kota, Bukan Gedung

Baca juga: Kampung Pancasila di Graha Indah Balikpapan Diresmikan, Sejalan dengan IKN Nusantara

Novel menganggap keikutsertaan PT PP dalam proyek IKN Nusantara dikarenakan telah berpengalaman dalam pembangunan infrastruktur, gedung, serta engineering, procurement, and construction (EPC).

Dalam konferensi pers tersebut, ia juga mengungkapkan jika tidak ada perubahan, maka beberapa proyek IKN bakal mulai dilelang pada tahun ini.

Hanya saja Novel tidak menyebut terkait nilai proyeknya, lantaran menurutnya harus disesuaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ada.

“Dan itu pun dalam hal ini kita juga melihatnya nanti proses kerjanya seperti apa nanti bisa bicara barangkali setelah lebaran nanti,” jelasnya.

Novel juga mengutarakan, Perseroan hingga saat ini masih mengandalkan infrastruktur darat dan air dari sejumlah kementerian, seperti Kementerian PUPR serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Kemudian, adapula dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nilai proyek yang sedang diproses mencapai mencapai Rp 15 triliun-Rp 16 triliun.

Baca juga: Kaltim Target Swasembada Daging Sapi Jelang Perpindahan Penduduk ke IKN, Garap Lahan Pascatambang

Profil PT Pembangunan Perumahan (PP)

Dikutip dari ptpp.co.id, PT PP Persero didirikan dengan nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan akta notaris Nomor 48 tertanggal 26 Agustus 1953.

Saat berdiri, PT PP dipercaya membangun rumah bagi para petugas PT Semen Gresik Tbk.

Kemudian perusahaan BUMN ini menerima tugas untuk membangun proyek-proyek besar yang berhubungan dengan kompensasi perang Pemerintah Jepang yang dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia.

Adapun proyek yang dimaksud adalah Hotel Indonesia, Bali Beach Hotel, Ambarukmo Palace Hotel, dan Samudera Beach Hotel.

Kemudian pada 1961, perusahaan ini berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Pembangunan Perumahan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.63 Tahun 1961.

Status PN Pembangunan Perumahan pun berubah kembali menjadi PT PP (Persero) menurut PP Nomor 39 Tahun 1971 dan diperkuat dengan Aktan No.78 tertanggal 15 Maret 1973.

Sementara kegiatan usaha inti dari PT PP adalah jasa konstruksi.

Lalu dalam rentang tahun 1991-2022, PT PP menangani berbagai mega proyek nasional serta diversifikasi kegiatan usaha, yaitu dalam bidang properti dan realti seperti usaha sewa ruang kantor di Plaza PP dan pengembangan usaha realti di kawasan Cibubur, Jawa Barat.

Selain itu, perusahaan ini juga membentuk beberapa anak perusahaan dengan menggandeng mitra dari dalam dan luar negeri seperti PT PP Taisei Indonesia Construction, PT Mitracipta Polasarana, serta PT Citra Waspphutowa.

Selanjutnya, pada tahun 2010, saham PT PP secara resmi tercatat dan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca juga: UU IKN Nusantara Digugat, Bappenas Sebut Aturan Turunan UU IKN Bakal Rampung 15 April 2022

Hal ini berdasarkan PP tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara.

Di tahun 2011, PT PP menjadi perusahaan yang menangani proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan daya 65 megawatt di Talang Duku, Sumatera Selatan.

PLTG ini turut berkontribusi selama berlangsungnya SEA Games Palembang yang diselenggarakan di tahun yang sama.

Tidak hanya itu, PT PP juga mengerjakan proyek New Tanjung Priok dengan nilai kontrak Rp 8,2 triliun di tahun 2012.

Pada tahun yang sama, Perseroan juga menangani pembangunan tujuh bandara udara.

Baca juga: Butuh Dana Miliaran untuk Normalisasi Sungai di 3 Titik Kawasan Inti IKN yang Disebut Rawan Banjir

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Suhaiela Bahfin)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved