Ramadhan

Ada Jejak Presiden Soeharto di Masjid As-Syifa Ulinnas RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda

Bernama Masjid Masjid As-Syifa Ulinnas, tepat berdiri di dekat pintu masuk komplek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Masjid Masjid As-Syifa Ulinnas, yang berdiri di komplek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie, Jalan Palang Merah, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda. TRIBUNKALTIM.CO/ NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

"Asy-Syifa artinya Penyembuh sehingga sinkron dengan lokasinya yang berada di area rumah sakit," terang Pak Wanto.

Inginnya masjid ini juga bisa memberikan ketenangan batin untuk pengunjungnya dari suasana di rumah sakit yang mungkin membuat lelah, penat dan stres, terlebih ketika keluarga pasien tengah dirawat.

Tempat Bermunajat Para Dokter, Perawat dan Keluarga Pasien, Pihak Rumah Sakit Ingin Area Masjid dijaga "Kesuciannya"

Sementara itu Kapala Instalasi Humas dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), dr. Arysia Andhina menerangkan bahwa keberadaan masjid sangat bermanfaat bagi pasien dan keluarga pasien.

Tempat bermunajat memohon kesembuhan bagi anggota keluarganya yang sedang sakit dan dirawat di RSUD AW Sjahranie.

Tak hanya itu, para karyawan RSUD AW Sjahranie, dokter, perawat dan para staf juga tentunya berdoa diberikan kesabaran serta kemudahan untuk merawat para pasien serta memberikan pelayanan kepada keluarga pasien.

Baca juga: Pernah Dijatuhi Bom Kala Perang Dunia, Masjid Jami Al Ula Balikpapan Masih Berdiri Kokoh

"Selain itu musafir yang ikut salat di masjid, kebanyakan keluarga pasien rujukan dari daerah lain Kabupaten/Kota se-Kaltim, tentunya butuh tempat bernaung juga. Karena kondisi pandemi Covid-19, hanya boleh satu orang yang menunggu,sehingga masjid sebagai tempat berteduh," terang dr. Arysia Andhina.

"Warga sekitar juga ikut shalat di masjid tersebut," imbuhnya.

Keluarga pasien juga tidak perlu jauh-jauh mencari masjid saat menjaga keluarganya yang sedang dirawat.

Misalnya, lanjut dr. Arsyia Andhina, seperti pasien yang diantar oleh keluarga berobat, otomatis keluarga tidak lama meninggalkan pasien karena lokasi masjid dekat untuk beribadah.

Dalam kondisi Covid-19 yang menerpa seluruh pelosok dunia, masjid ini menjadi satu-satunya yang pertama menerapkan anjuran pemerintah agar tidak terlebih dahulu menggelar salat berjamaah dengan saf rapat.

Meski begitu, Masjid As-Syifa Ulinnas juga yang menjadi motor penggerak di lingkungan masyarakat sekitar untuk menegakkan protokol kesehatan (prokes) dan syiar islam dari dalam komplek RSUD AW Sjahranie.

"Pada waktu tingginya jumlah pasien covid di samarinda, atau zona merah dan hitam, masjid tersebut sempat ditutup. Namun seiring dengan level PPKM yang turun, masjid kembali dibuka untuk umum," ujar dr. Arsyia Andhina.

"Jamaah, baik karyawan, pasien, keluarga pasien dan warga sekitar diperbolehkan kembali beribadah dengan menerapkan protokol kesehatan," sambungnya.

Di bulan Ramadhan seperti saat ini, keluarga pasien serta masyarakat juga banyak berdatangan untuk beribadah salat rawatib, sunnah tarawih dan ibadah lain seperti tadarus Al-Quran.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved