Terbaru! Terjawab Sudah Apa itu Badai Matahari? Simak ulasan dan dampaknya bagi Indonesia

Sudah tahu apa itu badai Matahari? simak ulasan serta dampaknya bagi Indonesia di sini

Editor: Doan Pardede
AFP Photo/Sakkmesterke/Science Photo Library
ILUSTRASI - Badai Matahari. Sudah tahu apa itu badai Matahari? simak ulasan serta dampaknya di sini 

Flare dan CME tersebut disebabkan oleh bintik Matahari yang posisinya sedang berada di piringan Matahari sehingga lintasan partikelnya dapat mengenai bumi.

“Saat ini kita sedang berada di siklus Matahari ke-25 (sejak Desember 2019) dan sedang menuju puncaknya yang diperkirakan terjadi di tahun 2024,” ujar Tiar.

Saat mencapai puncak, maka akan banyak bintik Matahari yang ada di piringan matahari dan semuanya memiliki potensi menyebabkan badai matahari.

Ia menjelaskan, siklus Matahari adalah berubahnya polaritas magnetik di kutub-kutub Matahari, yang tadinya utara menjadi selatan begitu pula sebaliknya.

Adapun siklus matahari biasanya memiliki periode 11 tahunan.

Baca juga: Badai Matahari akan Menghantam Bumi Besok 14 April 2022 Setelah Terjadi 2 Letusan, Apa Dampaknya?

Saat siklus Matahari maksimum, maka akan muncul banyak sunspot dan semakin besar peluang badai matahari.

Namun, saat siklus Matahari minimum maka sunspot sedikit dan peluang terjadinya badai Matahari kecil.

Dampak badai Matahari Tiar menjelaskan, dampak Badai Matahari di antaranya adanya gangguan terhadap satelit yang ada di orbit Bumi, komunikasi radio HF, radiasi untuk penerbangan di lintang tinggi.

Selain itu, terjadi gangguan navigasi berbasis satelit, serta jaringan pipa minyak dan listrik di lintang tinggi.

Di Indonesia, pada 12 Oktober 2021 lalu terjadi badai geomagnet akibat dampak dari badai Matahari yang terjadi 9 Oktober 2021.

“Badai geomagnet tanggal 12 Oktober kemarin telah diprediksikan oleh kami dan terpantau oleh kami.

Untuk wilayah Indonesia, terjadi badai geomagnet hingga skala Moderat (Menengah),” ujar Tiar.

Menurut dia, dampak yang timbul untuk manusia, di Indonesia cenderung aman.

“Dampaknya terhadap manusia relatif aman karena partikel-partikel dari CME tadi akan dibelokkan menuju kutub-kutub bumi,” kata Tiar.

Gangguan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah pada komunikasi radio HF dan gangguan navigasi serta komunikasi yang berbasis satelit.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved