Berita Nasional Terkini
SIASAT Cerdas TNI Lenyapkan Sniper Handal KKB Papua, Bermula dari Ritual Adat Teroris Sukses Dibunuh
Siasat cerdas TNI lenyapkan sniper handal kelompok kirminal bersenjata (KKB) Papua, bermula dari ritual adat teroris sukses dibunuh.
Tak diketahui pula kapan kejadian menegangnkan itu berlangsung.
Namun sekilas terlihat betapa aparat TNI berjabaku mengawal Papua agar masyarakat hidup tenang dan bisa menggapai masa depan yang lebih baik.
Aparat TNI Polri itu keluar masuk hutan menyisir berbagai tempat untuk memastikan bahwa tak ada pergerakan KKB yang ujung-ujung menyusahkan masyarakat.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, KSAD Jenderal Dudung Serahkan ke Panglima TNI: Saya Hanya Pembinaan
Serda Rizal Gugur Tertembak KKB
Serda Rizal, salah satu prajurit TNI di Papua, gugur saat insiden baku tembak terjadi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Serda Rizal merupakan satu dari tiga prajurit TNI yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Gome Kabupaten Puncak, Papua, belum lama ini.
Kabar itu bak tamparan bagi keluara. Pasalnya, keluarga sama sekali tak menyangka kalau putera kebanggaan itu menjadi korban kekejaman KKB.
Kepada awak media, Ayah Serda Rizal, Aca Suhendar (52) menuturkan awalnya mengetahui bahwa anaknya menjadi korban saat kontak senjata di Papua itu, dari teman tunangannya.
Sejak kabar itu diterima, keluarga pun merasakan guncangan yang luar biasa. Pasalnya tak ada hujan tiada angin, mereka mendapat kabar pilu tersebut.
Isak tangis dan suasana duka pun seketika menyelimuti rumah keluarga Serda Rizal di Kampung Bojong Suren Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
"Awalnya saya tak begitu percaya mendengar kabar duka ini."
"Tapi setelah saya terima telepon dari TNI, baru saya percaya, bahwa anak saya tertembak," kata Aca, saat ditemui di rumahnya, yang terlihat berkaca-kaca.
Aca mengaku, awalnya menerima informasi, anaknya tertembak di bagian paha.
"Namun kalau hanya tertembak di bagian paha, mungkin tak sampai meninggal, ternyata ia juga katanya tertembak di bagian perut," ujar Aca.
Menurut Aca, anaknya berangkat tugas ke Papua, Agustus tahun kemarin dan rencananya, bulan Mei akan pulang ke sini.
"Tentu kami sangat kehilangan, dia anak yang baik. Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian," kata Aca, sambil meneteskan air matanya.
Aca mengatakan, mau tugas di Bandung atau Papua, kalau sudah takdir, maka itu tidak bisa ditolak.
"Kami sangat kehilangan, namun kami sudah menerimanya, ikhlas dan bangga anak saya gugur dalam menjalankan tugas negara, semoga sahid," ucapnya.
Di dalam rumah, ibu dan keluarganya yang lain tak kuasa menahan tangis, beberapa kerabatnya berusaha menenangkan keluarga.
Begini Kronologinya
Dua prajurit TNI tewas tertembak di Kabupaten Puncak, Papua, Kamis 27 Januari 2022.
Dua prajurit itu adalah Serda Rizal dan Pratu Baraza. Keduanya tertembak saat sedang bertugas.
Situasi saat ini di lokasi penembakan di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua belum aman.
Pelaku penembakan yang disebut dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih terus menyerang dan mengeluarkan tembakan.
KKB oleh pemerintah dinyatakan sebagai organisasi teroris yang mengacaukan keamanan negara.
Dilansir dari Tribunjabar.com, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan, kedua prajurit TNI yang ditembak KKB Papua masih berada di lokasi.
Pihak TNI sedang berusaha melakukan evakuasi.
Dijelaskan Kapendam, Serda Rizal meninggal di lokasi kejadian, sedang Pratu Baraza meninggal saat menjalani perawatan di puskesmas setempat.
"Dari dua prajurit TNI yang tertembak, satu orang meninggal dunia di tempat atas nama Serda Rizal. Sedangan Pratu Baraza yang terkena tembakan di bagian perut, setelah mendapat penanganan di Puskesmas Ilaga, Kabupaten Puncak namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia," ujar Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Kamis.
Menurut Aqsha, personel dari Pos TNI Gome masih berusaha mengevakuasi korban karena KKB masih melepaskan tembakan.
"Sampai saat ini masih terjadi kontak tembak di lokasi tersebut," kata dia.
Pihaknya berharap konflik bersenjata yang sudah lama tidak terjadi di Puncak bisa segera berakhir. Selain itu, Aqsha meminta dukungan dari semua pihak agar personel TNI bisa menjalankan tugas dengan baik
"Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI," kata Aqsha. (*)