Berita Nasional Terkini
Munculnya Kelompok Baru Bikin KKB Papua Resah, Imbas Dua Pimpinan Besar Terpecah Belah
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) diprediksi bakal makin lemah setelah terjadinya perpecahan di tubuh kelompok teroris tersebut
Terlihat pula cukup banyak anggota kelompok kriminal bersenjata dengan senjata di tangan, memperlihatkan gayanya dengan latar belakang bendera Papua.
Baru-baru ini, Benny Wenda juga memproklamirkan dirinya sebagai Presiden Sementara Papua Barat.
Sikap Benny Wenda itu langsung mendapat respon dari Yoab Syatfle melalui @yoabSyatfle4 di media sosial.
Dia mempertanyakan bahkan menyindir bila Benny Wenda jadi Presiden Sementara.
"Presiden Sementara? siapa yang memilih Beny W sebagai Presiden sementara Papua Barat?"
"Kamu tidak mempermalukan kami. Kami menjalankan Pemerintahan Sementara Republik Federal Papua Barat di seluruh tanah Papua Barat dengan 10 Provinsi dll," tulis Yoab Syatfle.
Baca juga: Punya Misi Tumpas KKB Papua, Ruslan Buton Minta Panglima TNI kembali Merekrutnya Setelah Dipecat
Perlawanan Yoab Syatfle seakan menguatkan Sebby Sambom.
Itu terlihat dari sikap Sebby yang terus menebar provokasi di tengah masyarakat.
Ia menebar teror dan ancaman kepada warga sipil, terutama bagi yang bukan berdarah asli Papua.
Sikap provokatif Sebby Sambom itu tidak mendapat respon sama sekali dari Benny Wenda.
Olehnya, gelagat Sebby Sambom itu disebut sebagai wujud pelarian lantaran tak lagi dekat dengan Benny Wenda.
Salah satu bukti dari provokasi KKB Papua yang dilakukan Sebby Sambom, adalah insiden penembakan dua tukang ojek di Kampung Lumbuk, Distrik Tinggi Lumbuk, Kabupaten Puncak Jaya, Selasa 12 April 2022.
Peristiwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT.
Dalam insiden itu, satu korban tewas di tempat dan satunya lagi meninggal di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, satu tukang ojek itu meninggal dunia. Korban atas nama Soleno Lolo.