Opini
Kartini Masa Kini dan Godaan Matrealistis serta Hedonis
Emansipasi yang dilakukan oleh R.A Kartini ialah wanita mendapatkan hak atas Pendidikan yang seluas-luasnya dan setinggi-tingginya.
Contohnya, masih banyak perempuan yang ragu untuk berpendidikan tinggi karena adanya anggapan dalam masyarakat bahwa perempuan yang berpendidikan tinggi menyaingi peran laki-laki serta menghilangkan marwahnya.
Sebenarnya, keduanya dapat berjalan beriringan tanpa menanggalkan salah satu peran.
Karena itu, Emansipasi yang dilakukan oleh R.A Kartini ialah wanita mendapatkan hak atas Pendidikan yang seluas-luasnya dan setinggi-tingginya.
Sehingga wanita diakui kecerdasannya dan diberikan kesempatan yang sama untuk mengaplikasikan keilmuan yang dimilikinya.
Menjadi Kartini masa kini, harus dilakukan kalangan perempuan, bagaimana berjuang, memberdayakan diri dan berkontribusi bagi keluarga maupun masyarakat di sekitar.
Latar belakang sejarah Indonesia menunjukkan bahwa perempuan ialah jenis kelamin yang berada pada strata kedua dalam masyarakat yang hanya berperan di "Dapur, Sumur dan Kasur".
Kemudian dengan tuntutan perempuan yang merasa dibatasi ruang geraknya, masih menuntut kesetaraan, menuntut keadilan gender dan sebagainya.
Ketika dibandingkan dengan kondisi saat ini lebih baik dari pada masa lalu. Di mana masa kini perempuan sudah memiliki kesempatan dalam bersaing di kalangan public maupun domestic, sudah banyak wanita karir masa kini.
Hal ini seharusnya dilakukan perempuan masa kini untuk bersaing dalam berbagai bidang.
Bukan sebaliknya, perempuan lebih memilih menghabiskan waktu untuk bersenang-senang hingga lupa belajar dan mengarah pada kehidupan yang matrealistis serta hedonis.
Karena itu era sekarang yang semakin maju dan tidak sedikit perempuan yang terlena oleh kemewahan dan kecanggihan.
Hal itu dapat mempengaruhi keterwakilan perempuan dalam membangun bangsa.
Apabila dibiarkan terus menerus maka perempuan akan menjadi generasi yang bimbang.
Kartini ialah kita perempuan masa kini.
Sosok R.A Kartini yang telah tiada, tidak menjadikan apa yang telah diperjuangkannya menjadi mati.