Berita Internasional Terkini

Rusia vs Ukraina Makin Memanas, Joe Biden Kirim 121 Drone Hantu untuk Hadapi Pasukan Vladimir Putin

Serangan Rusia ke Ukraina yang telah memasuki fase kedua sejak awal pekan ini, terpantau semakin memanas. AS pun menambah bantuan mereka.

Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Ikbal Nurkarim
dronewars.net
Ilustrasi drone - Rusia vs Ukraina Makin Memanas, Joe Biden Kirim 121 Drone Hantu untuk Hadapi Pasukan Vladimir Putin 

Pabrik baja itu jadi benteng terakhir Ukraina yang tersisa di Mariupol.

Salah satu kota besar di Ukraina itu telah dikepung pasukan Rusia.

Baca juga: 29 Tokoh Dilarang Masuk Rusia, Ada Mark Zuckerberg, Pemilik Facebook dan WhatsApp Juga Wapres AS

Baca juga: Presiden Ukraina Zelenskyy dan Barat Ketar-ketir Lihat Hasil Uji Coba Rudal Antar Benua Rusia

Putin meminta kota itu dikepung saja "agar seekor lalat pun tidak bisa masuk."

Seperti dilaporkan Associated Press, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan seluruh kota di luar pabrik baja Azovstal yang luas tempat pasukan Ukraina bersembunyi berhasil "dibebaskan", merujuk pada wilayah Ukraina yang mereka rebut.

Putin memuji itu sebagai “keberhasilan.”

Bagi Rusia, menguasai Kota Mariupol akan menghubungkan jalur darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea dan membebaskan pasukan Rusia untuk bergerak ke tempat lain di Donbas.

Pernyataan Putin dan Shoigu tampaknya mencerminkan perubahan strategi di Mariupol, dimana Rusia sebelumnya tampaknya bertekad untuk merebut setiap inci terakhir Mariupol, walau tidak jelas apa artinya secara praktis.

Pejabat Ukraina belum mengomentari pernyataan terakhir Rusia itu, tetapi sebelumnya disebutkan bahwa empat bus berisi warga sipil berhasil melarikan diri dari Mariupol setelah beberapa kali gagal.

Ribuan warga sipil lain tetap tertahan kota tersebut yang kini sudah menjadi reruntuhan akibat pengepungan dan serbuan pasukan Rusia selama hampir dua bulan.

Lebih dari 20.000 orang dikhawatirkan tewas dalam perang di Mariupol.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan upaya lain untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol akan dilakukan hari Kamis, meskipun belum jelas bagaimana pernyataan terbaru Rusia akan mempengaruhi itu.

Baca juga: Hari Ke-59 Perang Rusia-Ukraina: Ultimatum Rusia, Jerman Hentikan Pengiriman Senjata

Rusia mengatakan mereka meluncurkan ratusan rudal dan serangan udara ke sasaran yang mencakup konsentrasi pasukan dan kendaraan tempur.

Tujuan yang dinyatakan Kremlin adalah merebut Donbas, yaitu Donetsk dan Lugansk, wilayah timur yang sebagian besar berbahasa Rusia dan kaya sumber daya seperti tambang batu bara, pabrik logam, dan pabrik alat berat.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia sedang bergerak maju dari daerah penggalangan pasukan di Donetsk dan Lugansk menuju Kramatorsk, yang terus dihujani serangan roket, artileri dan peluru kendali.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan pasukan Rusia menguasai 80 persen wilayahnya.

Tentara Rusia mengibarkan bendera Uni Soviet di Kherson, Ukraina sebagai tanda kemenangan usai merebut kota tersebut. (Sumber: Express)
Tentara Rusia mengibarkan bendera Uni Soviet di Kherson, Ukraina sebagai tanda kemenangan usai merebut kota tersebut. (Sumber: Express) (Express)
Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved