Berita Internasional Terkini
Indonesia Diminta Tekan Rusia untuk Hentikan Perang pada Ukraina, Moeldoko Singgung Netral
Indonesia diminta tekan Rusia untuk hentikan perang militer pada negara Ukraina.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Indonesia diminta tekan Rusia untuk hentikan perang militer pada negara Ukraina.
Namun sisi lainnya, Moeldoko singgung soal netralitas negara Indonesia.
Saat ini Indonesia dipercaya sebagai Presidensi G20 yang digelar di Bali.
Momen itulah, kemudian pihak Duta Besar untuk Uni Eropa angkat bicara.
Baca juga: Pasukan Ukraina di Mariupol Kian Terdesak Rusia, Zelensky Masih Berani Ancam Putin
Baca juga: Ancaman Rusia tak Main-main, Bakal Gunakan Rudal Balistik Satan 2 untuk Musnahkan Inggris
Baca juga: Inggris Berpotensi Digempur Rusia, Kehadiran Pasukan Elite SAS di Ukraina Jadi Penyebab
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket meminta Indonesia untuk menekan Rusia agar menghentikan perang terhadap Ukraina.
Apalagi, menurutnya, Indonesia dapat menggunakan Presidensi G20 untuk melakukan hal tersebut.
“Kami berharap agar indonesia menggunakan pengaruhnya sebagai Presidensi G20 untuk memberikan tekanan pada Rusia agar menghentikan perang terhadap Ukraina,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.tv, Senin (25/4/2022).
Dalam pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar ini, Piket juga menyampaikan, negara-negara Eropa khawatir terhadap ketidakpastian global yang diakibatkan perang Rusia-Ukraina.
Baca juga: Dampak Buruk Perang Rusia vs Ukrania, Beli BBM Dijatah, Warga Panic Buying
Seperti pada sektor ekonomi dan keamanan.
Lebih lanjut Piket menambahkan, dampak perang terasa hingga ke semua negeri dan terasa bagi para pengungsi.
Sementara itu, Muhaimin menjelaskan, pertemuannya dengan Piket pada Senin (25/4/2022) ini, dilakukan untuk dua hal penting.
“Pertama hubungan bilateral yang semakin penting di bidang investasi perdagangan kemudian hubungan kerja sama lainnya," ucapnya.
"Yang kedua khusus topik pembicaraan mengenai agresi serangan Rusia atas Ukraina. Ia mengakibatkan banyak sekali pengungsi yang masuk ke Eropa,” imbuh Muhaimin.
Muhaimin berharap, agar G20 yang dilaksanakan pada November 2022 mendatang, Indonesia mempunyai peran untuk meminta Rusia menghentikan agresi.
Kemudian, situasi segera kembali normal agar negara Ukraina dan Rusia hubungan damai.
Dalam keterangannya, Muhaimin juga mengungkapkan, Uni Eropa sangat meyakini Presidensi Indonesia di G20 mempunyai peran penting.
Baca juga: NEWS VIDEO Rusia Beri 400 Ton Bantuan Kemanusian ke Warga Ukrania
Di sisi lain, Moeldoko menyebut, Indonesia akan mencatat semua kekhawatiran dan perhatian negara-negara dunia.
Ia mengapresiasi seruan global dan perhatian negara mitra kepada Indonesia.
"Ini berarti posisi Indonesia telah memberikan peranan dan pengaruh yang signifikan di panggung dunia," tutur Moeldoko.
Namun, Moeldoko menegaskan, Indonesia netral, sebagaimana dilansir Kompas.com.
Ia memastikan Indonesia berada pada posisi netral dalam situasi perang Rusia-Ukraina.
“Indonesia dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mendukung Ukraina dan memberikan sanksi kepada Rusia. Karena sebagai Presidensi G20, Indonesia harus merangkul semua negara anggota secara adil," tutur Moeldoko.
"Indonesia tidak memihak siapa pun dalam konflik ini,” tegasnya.
Baca juga: Fakta Terbaru Invasi Rusia ke Ukrania, Ledakkan Pipa Gas Sampai 64 Warga Sipil Tewas
Meski demikian, Moeldoko tetap menyayangkan eskalasi perang di Rusia dan Ukraina.
Moeldoko menyatakan, Indonesia tetap berada dalam posisi yang mendukung perdamaian dan menentang segala macam bentuk kekerasan oleh siapa pun.
Tentang Presidensi G20
Dikutip dari Kemlu.go.id, G20 merupakan forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan.
Anggota-anggota G20 terdiri atas 19 negara dan 1 kawasan.
Di antaranya Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, dan Italia.
Kemudian, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerja sama 20 Ekonomi utama dunia.

Di mana periode Presidensi Indonesia ini berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Indonesia mengusung semangat pulih bersama dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger".
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Dian Erika Nugraheny, Kompas.tv/Ninuk Cucu Suwanti)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Duta Besar Uni Eropa Minta Indonesia untuk Tekan Rusia agar Hentikan Perang di Ukraina