Berita Nasional Terkini

Diduga Gara-gara Minyak Goreng, Kepuasan Masyarakat ke Jokowi Tiba-tiba Naik Versi Survei Terbaru

Indikator Politik Indonesia menemukan fenomena tak biasa terkait kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi. 

Editor: Doan Pardede
Youtube Sekretariat Kabinet
Presiden Joko Widodo (jokowi) dalam sidang kabinet paripurna, Selasa (6/4/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Indikator Politik Indonesia menemukan fenomena tak biasa terkait kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi. 

Kepuasan publik terhadap Presiden RI Joko Widodo tiba-tiba meningkat dalam tempo singkat bila dibandingkandengan survei terdahulu dengan survei teranyar mereka 20-25 April 2022.

"Sewaktu kita survei awal Januari 2022, persepsi publik sedang sangat bagus, yaitu 75,3 persen. Saat itu, kalau kita lihat selama 8 tahun pemerintahan Pak Jokowi, itu rekor tertinggi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis surveinya, Kamis (28/4/2022).

Namun, kemudian terjadi tren penurunan persepsi positif terhadap kinerja Presiden selama 2-3 bulan terakhir.

Baca juga: Rusia Bocorkan Perbincangan Putin dan Jokowi Soal Ukraina dan G20, Bahas Kerjasama

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Larangan Ekspor akan Dicabut dengan Syarat

Baca juga: Pelarangan Ekspor Bahan Baku Diterapkan Hingga Harga Minyak Goreng Curah Hanya Rp 14.000/Liter

Hingga pertengahan April 2022, approval rating Presiden hanya mencapai 59,9 persen.

"Menariknya, dalam beberapa hari terakhir, ada perubahan yang cukup luar biasa di mana publik mempersepsi lebih positif dibanding apa yang terjadi beberapa pekan sebelumnya," kata Burhanuddin.

Berdasarkan survei terbaru, responden yang mengaku puas dan sangat puas terhadap kinerja Jokowi kini mencapai 64,1 persen.

Diduga kuat, berbaliknya kepuasan terhadap Jokowi tak terlepas dari kasus minyak goreng yang menyita perhatian publik.

Pada 19 April 2022, Kejaksaan Agung menetapkan 4 orang dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor yang melibatkan 3 korporasi raksasa dan pejabat teras Kementerian Perdagangan.

"Datanya menunjukkan dengan sangat terang-benderang, mereka yang percaya telah terjadi tindak pidana korupsi yang melibatkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri, tingkat kepuasannya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak percaya," kata Burhanuddin.

"Lalu, mereka yang percaya bahwa ada tindak pidana korupsi melibatkan pengusaha minyak goreng lagi-lagi kepuasan terhadap Presiden juga lebih tinggi ketimbang yang tidak percaya," imbuhnya.

Fenomena ini ditengarai terjadi karena sebetulnya, publik yang dalam hal ini direpresentasikan oleh responden menaruh harapan agar negara menangkap mafia minyak goreng (64 persen).

"Semakin berhasil Kejaksaan Agung meyakinkan publik bisa menuntaskan kasus ini, semakin tinggi kepuasan publik terhadap presiden. Ini menunjukkan, sekali lagi, kinerja penegakan hukum, khususnya yang berada di bawah kejaksaan dan kepolisian, punya impact positif dan negatif terhadap approval rate presiden," jelas Burhanuddin.

Lalu, pada 22 April 2022, Jokowi juga mengumumkan kebijakan penghentian sementara ekspor minyak kelapa sawit yang berlaku efektif mulai hari ini.

Terlepas dari efektif atau tidaknya kebijakan ini terhadap jumlah dan harga minyak goreng di pasaran, namun kebijakan ini cukup populer sehingga disambut positif oleh masyarakat.

Baca juga: Presiden Mesra dengan Anies Baswedan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Hanya Cari Tempat Persembunyian

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved