Ramadhan

Mengapa Awal Puasa Ramadhan 1443 H Berbeda Tapi Lebaran Idul Fitri 2022 Bersamaan, Ini Penjelasannya

Penetapan 1 Syawal 1443 H atau hari raya Idul Fitri 2022 berpeluang bersamaan antara Muhammadiyah dengan Pemerintah

Tribunnews.com/Jeprima
Petugas falakiyah melakukan ru'yatul hilal (melihat hilal) untuk menentukan awal bulan ramadan 1443 Hijriah menggunakan teropong di Masjid Al-Musyariin, Basmol, Kembangan, Jakarta Barat, Jum'at (1/4/2022). Mengapa Awal Puasa Ramadhan 1443 H Berbeda Tapi Lebaran Idul Fitri 2022 Bersamaan, Ini Penjelasannya. 

Terkait pertanyaan tersebut, Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamarudin Amin menjelaskan, bulan dalam kalender Hijriah bisa terdiri dari 29 atau 30 hari.

Baca juga: Lebaran 2022 di Kota Balikpapan, Berikut Daftar Lokasi Tempat Salat Idul Fitri 1443 H

"Bulan Qamariyah kan bisa 30 bisa 29 hari," jelas Kamaruddin, dilansir dari Kompas.com, (26/4/2022).

Sebagai contoh, Syakban yang datang sebelum bulan Ramadhan bisa digenapkan menjadi 30 hari apabila kondisi hilal penentu awal Ramadhan tidak terlihat secara kasat mata.

Terkait dengan keputusan Kemenag dalam menentukan awal Ramadhan dan Syawal 1443 H, semua mengacu pada kriteria ketinggian Bulan yang ditetapkan oleh MABIMS.

Pada 2 April 2022, posisi hilal teramati masih lebih rendah dari batas minimal yang ada, sehingga awal Ramadhan jatuh pada 3 April 2022.

"Perbedaan terjadi karena posisi hilal saat dilakukan rukyat yang berbeda. Saat penentuan awal Ramadhan posisi hilal masih di bawah kriteria MABIMS, sehingga pemerintah memutuskan puasa di hari berikutnya," jelasnya.

Sementara untuk hari Lebaran atau 1 Syawal 1443 H dimungkinkan akan jatuh di 2 Mei 2022 lantaran posisi hilal di 1 Mei 2022 telah memasuki ketinggian sesuai dengan kriteria MABIMS.

Guru Besar Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta Syamsul Bakri memberikan tanggapan mengenai perbedaan tersebut.

Dia mengatakan, hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar selama tidak kurang dari 29 hari atau lebih dari 30 hari.

"Jumlah hari di bulan Hijriah sudah tetap 29 atau 30. Hanya berbeda soal menentukan apakah malam ini sudah masuk bulan baru atau belum," terangnya.

Salah Kaprah Soal Minal Aidin Wal Faizin

Setelah menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan penuh, umat Islam bersukacita merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, PT ITCI Hutani Manunggal Bagi 300 Paket Sembako di Sekitar Perusahaan

Apalagi, momen Idul Fitri 1443 Hijriah kali ini berada dalam situasi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali.

Ketika Lebaran, umat Islam di Indonesia biasanya kerap mengadakan acara halalbihalal sebagai wadah untuk berkumpul bersama keluarga besar, kolega, atau teman lama.

Pada saat pertemuan itu, ada sebuah ucapan yang kerap digunakan, yaitu "minal aidin wal faizin".

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved