Berita Nasional Terkini

Kasus Subang Terbaru! Yosef Bongkar Petunjuk Baru untuk Ungkap Pembunuh, Polemik Banpol jadi Kunci

Yosef Hidayah akhirnya membongkar petunjuk baru soal siapa pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang.   

Editor: Doan Pardede
Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati
Yosef (55) bersama tim kuasa hukumnya saat memberikan keterangan kepada Tribun Jabar di Subang, Jumat (12/11/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO - Yosef Hidayah akhirnya membongkar petunjuk baru soal siapa pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau kasus Subang.   

Deadline pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat kembali meleset dari rencana polisi.

Sebelumnya, Kapolda Jabar Irjen Suntana berencana memberikan kado pengungkapan kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di bulan ramadhan tahun ini.

Namun, seminggu setelah lebaran, pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu belum juga diungkap.

Baca juga: Kasus Subang Terbaru! Kenapa Baru Sekarang? Yosef Bongkar Siapa Danu Sebenarnya dan Kesaksian di BAP

Baca juga: Kasus Subang Terbaru, Yosef Heran dan Bingung Rekaman CCTV Diduga Dirinya Naik Motor Bocor ke Publik

Baca juga: Update! Kasus Subang Makin Mendebarkan, Yosef Ucap Pesan Penuh Makna Jelang Nama Pembunuh Diumumkan

Malah, polemik keberadaan oknum bantuan polisi (banpol) yang mengajak saksi Muhammad Ramdanu alias Danu bersih-bersih TKP kembali mencuat.

Pihak Danu bersikukuh adanya oknum banpol yang mengajaknya membersihkan bak mandi di TKP.

Sementara pihak lain menyangkal bahkan menyebut video sosok oknum banpol direkayasa.

Terkait hal ini, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirja menyebut ada sosok kunci yang bisa menjawab polemik banpol ini.

Sosok ini adalah Indra Zainal Alim, Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang.

Indra Zainal Alim lah yang pernah menemui oknum banpol ini untuk dimintai keterangan terkait kesaksian Danu.

Bahkan, bukti rekaman wawancara Indra zainal dengan oknum Banpol pernah dikirimkan ke Taufan.

"Saya mendapat rekaman omongan langsung banpol dari pak kades. Dikirimkan langsung pak kades.

“Kalau kita mau tanyakan yang sebenarnya juga kita tinggal hubungi Pak Kades, karena Pak Kades yang mengirimkan rekaman itu,” ujarnya.

Dijelaskan Taufan, dalam pengakuannya oknum banpol ini menguraikan kronologis kedatangannya ke TKP mulai awal masuk dia membawa kunci.

"Sampai pada saat danu mausk ke dalam bak dan danu menemukan gunting sama cutter," terang Taufan.

Oknum banpol ini juga mengaku sempat menelpon komandan atau sesorang di Polsek Jalancagak.

"Dan semua sama (dengan) ceritanya Danu," katanya.

Menurut Taufan, perkara oknum Banpol tersebut ia anggap dapat menjadi petunjuk bagi penyidik.

Bahlan, Taufan mengungkap semua bukti terkait Banpol tersebut sepert foto dan pernyataan Yoris telah disampaikan ke Polda Metro Jaya.

Hal ini diungkapkan kuasa hukum Danu tersebut saat berbincang dikutip dari tayangan Ki Sodo Buono Official.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Subang Terbaru, Kata Yosef Soal Nama Pembunuh hingga Seramnya Kondisi TKP Kini

“Banpol itu sudah kita sampaikan ke penyidik. Semua bukti dari handphone Yoris, Danu, rekaman itu sudah kita serahkan ke Polda Metro Jaya,” ujar kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, Sabtu (7/5/2022) seperti dilansir Surya.co.id di artikel ber judul KASUS SUBANG TERBARU, Sosok Kunci di Balik Polemik Banpol Terkuak, Yosef Tak Mau Tahu Tuntut Ini

Lebih lanjut, Taufan mengatakan keheranan dirinya terkait oknum Banpol yang digembar-gemborkan.

Menurutnya perkara Banpol tersebut justru dapat dijadikan pengembangan penyidik dalam mengungkap kasus Subang tersebut.

"Kalau ada orang sangsi masalah foto, silahkan, itu bagian kreativitas para konten kreator," katanya.

Taufan lalu mengibaratkan jika memang banpol itu keberatan atas pengakuan Danu yang sudah dimasukkan ke BAP, tentu dia akan melaporkannya.

Namun, yang terjadi, oknum banpol ini justru diam atas keterangan Danu terkait dia kepada pihak kepolisian.

Lihat video selengkapnya

Yosef Tak Mau Tahu

Di bagian lain, suami sekaligus ayah korban, Yosef Hidayah justru tak mau tahu terkait keberadaan banpol ini.

"Itu ranah penyidik dan penyelidikan. Artinya bapak itu tidak tahu yang sebenarnya," kata Yosef dikutip dari channel youtube koin seribu 77.

Menurut Yosef, saat ini bukan waktunya mencari banpol atau oknum.

Baca juga: Baru! Yosef Akui Ganti Baju Bernoda Darah di Polsek, Bukan Bukti Kasus Subang & Disaksikan Penyidik?

Dia juga tidak akan menyalahkan banpol dan oknum.

"Yang bapak ingin, secepatnya menemukan siapa sebenarnya pelaku. Bapak ingin mencari keadilan bagi kedua korban," katanya.

Menurut Yosef, terkait polemik ini harusnya menjadi petunjuk bagi penyelidik untuk lebih memperdalam, siapa yang berbohong dan siapa yang benar.

Dia pun mempercayakan itu 100 persen ke pihak kepolisian.

"Mudah-mudahan secepatnya cepat terungkap dan selesai. Bapak merasa kasihan terhadap anak dan istri yang menjadi korban, dan ingin mencari keadilan," katanya.

Yosef lalu lantang mengucap sumpah akan menuntut keadilan untuk istri dan anaknya.

"Sampai dimanapun bapak akan tuntut ini. Sampai kapanpun bapak akan tuntut ini. Sekali lagi, dituntut. Ini masalahnya bukan mencari banpol atau kesalahan oknum, tapi yang dicari adalah siapa pelaku yang sebenarnya. Untuk mencari keadilan, bukan cari banpol, bukan cari kesalahan oknum." tegasnya.

Pengakuan Banpol Selengkapnya

Youtuber Anjas ini membeber kesaksian oknum banpol berinisial D alias C yang meminta Danu masuk ke mobil Alphard yang menjadi salah satu TKP.

Peristiwa itu terjadi pada malam hari setelah proses identifikasi TKP selesai atau tanggal 18 Agustus 2021.

“Malam hari setelah selesai identifikasi memang benar Danu itu saya ajak masuk ke mobil Alphard hitam tersebut,” ujar oknum banpol berinisial D.

Anjas menceritakan klarifikasi oknum banpol D yang berinisatif membawa mobil Alphard ke Polsek Jalan Cagak.

Hal itu lantaran tak ada rekannya yang mau membawa mobil itu.

Lalu, kata Anjas, banpol itu mengaku meminta bantuan Danu karena tidak ada temannya di TKP.

Rupanya tak hanya Danu, di sana juga ada pria bernama Heri.

Danu duduk di kursi belakang di sebelah kiri dan pria bernama Heri duduk di sampingnya.

Kesaksian banpol ini hanya untuk memastikan bahwa yang menyuruh Danu bukanlah polisi, tetapi banpol.

Kenapa saat itu yang disuruh Danu dan apakah itu bagian dari skenario untuk mem-framing Danu dengan meninggalkan jejaknya di TKP?

Menurut Anjas, kemungkinan itu bisa saja terjadi selain memang karena alasan saat itu kondisi sedang libur, masih PPKM dan tidak banyak petugas yang siap siaga.

Sementara terkait kesaksian banpol U yang meminta Danu menguras bak mandi TKP disebut karena perintah polisi.

Dalam keterangannya, banpol U mengatakan dirinya ditugaskan Jatrantras menguras bak di TKP.

Saat tiba di TKP, banpol U mengaku melihat pria bernama Danu dan meminta bantuannya menguras bak tersebut.

Ia mengaku saat meminta bantuan tersebut tak ada unsur pemaksaan atau pun hal-hal aneh lainnya.

Saat ditanya tujuan, kata Anjas, banpol U itu mengatakan diminta mengecek jika ada sesuatu yang tertinggal.

Hal ini juga memunculkan dugaan Danu sengaja diframing di kasus ini karena seharusnya pekerjaan menguras bak mandi itu sudah selesai ketika olah TKP.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved