Berita Kukar Terkini
Desa Wisata Pela di Kukar Punya Produk UMKM Ikan Asin, Pemasaran hingga Jawa dan Kalsel
Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, merupakan desa kecil di hulu Kukar,
Penulis: Aris Joni | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur, merupakan desa kecil di hulu Kukar.
Dimana, desa tersebut berada di atas air dan dikeliling danau yang biasa disebut danau semayang.
Desa Pela Kukar juga menjadi salah satu desa wisata yang ada di Kukar yang mana disana menjadi salah satu habitat pesut mahakam yang meruoakan salah datu hewan endemik di Kalimantan.
Sebagai desa wisata, otomatis desa Pela sering dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun wisatawan asing.
Oleh karena itu, masyarakat desa Pela juga memiliki UMKM andalan yang sering menjadi oleh-oleh yang dibawa para wisatawan.
Baca juga: Soal Ayah di Sebulu Kukar Rudapaksa Anak Tirinya, Ini Pengakuan Tersangka
Baca juga: Hari Ini Polres Kukar Buka Gerai Vaksinasi di Objek Wisata Museum Mulawarman Tenggarong
Baca juga: Sekretaris KNPI Kutai Kartanegara Dorong Pengembangan Kualitas SDM Kukar dalam Pembangunan IKN
Yang paling terkenal dari produk UMKM di desa Pela yakni produk ikan asin atau masyarakat setempat biasa menyebutnya ikan kering.
Produk ikan asin dari desa tersebut tak hanya dijadikan buah tangan bagi para wisatawan, melainkan juga sudah di pasarkan ke luar Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Desa Pela, Supyan Noor menjelaskan, selain menjadi oleh-oleh produk UMKM Ikan Kering itu juga sudah dipasarkan ke luar Kaltim, seperti Banjarmasin (Kalimantan Selatan) dan di Pulau Jawa.
"Ikan asin ini sudah kita pasarkan sampai ke jawa dan Banjarmasin," ujarnya. Minggu (15/5/2022).
Lanjut dia, untuk pemasaran di pulau Jawa, produk ikan asin desa Pela sudah dikirim ke Surabaya, Bandung hingga Jakarta.
"Sudah lama kita ngirim ke sana dan sudsh di kemas juga," ungkapnya.
Supyan menerangkan, jenis ikan asin olehan yang dikirim warga berbagai jenis ikan, seperti ikan sepat siam, biawan, repang, kendia, hingga ruwan (gabus).
"Saya pernah kirim sendiri ikan gabus dari sini ke Jakarta. Disini harganya sekitar Rp 80 ribu per kilogramnya, tapi sampai sana bisa Rp 160 ribu per kilonya," terang Supyan.
Dirinya menambahkan, selain memasarkan ke luar, warga setempat juga menyediakan bentuk kemasan kecil untuk wisatawan yang ingin membawa oleh-ileh ikan asin.
"Kita ada menyediakan juga disini kalau ada oebgunjubg yang ingin pesan," tuturnya.