Virus Corona
Berikut Kelompok-kelompok yang Terdampak Pandemi Covid-19 dari Sisi Kesehatan Mental
ASEAN plus Three Leader (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea) mengakui promosi kesehatan mental
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - ASEAN plus Three Leader (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea) mengakui promosi kesehatan mental.
Hal itu diidentifikasi sebagai salah satu prioritas kesehatan di bawah agenda pembangunan kesehatan ASEAN pasca 2015.
Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan drg. Vensya Sitohang mengatakan, pandemi Covid-19 memberi pengaruh kejiwaan di masyarakat.
Misalnya, masalah gangguan mental neurologis dan juga penggunaan zat yang meningkat.
Baca juga: Pedagang Amplang di Samarinda Ingin Pandemi Covid-19 Segera Tamat, Prospek Positf Didorong Lebaran
Baca juga: Ramadhan 2022 Kala Pandemi Covid-19, Bukber Diperbolehkan tapi Jaga Jarak dan Dilarang Mengobrol
Baca juga: Siapa Pemuda yang Merobek Bendera Belanda di Hotel Yamato tanggal 19 September 1945? Cek Faktanya
Angka prevalensinya naik satu sampai dua kali lipat dibandingkan kondisi sebelum pandemi Covid-19.
Ditambahkan Psikiater Dr. dr. Hervita Diatri, Sp.KJ (K), kelompok orang yang terpapar gangguan jiwa itu berbeda-beda dan memiliki penatalaksanaan yang berbeda pula.
Kelompok yang pertama adalah mereka yang sebenarnya normal atau tidak ada masalah kesehatan jiwa, kemudian saat pandemi menjadi memiliki masalah sampai mengalami gangguan jiwa.
Kelompok kedua adalah mereka yang memang sejak awal sudah mengalami masalah kesehatan jiwa, sebagai contoh tentang mereka yang sudah tinggal dengan kekerasan di rumah tangga.
Kondisi itu membuat mereka menjadi begitu dekat dengan pelakunya terus-menerus di rumah tangga, sehingga masalah gangguan jiwanya menjadi lebih besar.
Kelompok ketiga adalah mereka yang memang sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan fisik dan mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan.
Sangat wajar kalau merasa cemas yang kemudian kankernya tambah berat, hipertensi, jantung, dan sebagainya menjadi berat.
Demikian juga orang dengan gangguan jiwa tidak bisa memiliki akses pengobatan
Kelompok terakhir adalah kelompok yang terutama banyak kita temukan di bulan Juli 2021 waktu gelombang kedua pandemi Covid-19.
Ketika masalah oksigen langka sementara asupan oksigen ke otak itu kurang, bisa saja pada akhirnya menyebabkan gangguan jiwa yang menetap.
Baca juga: Tetap Jaga Prokes, Indonesia Masih Pandemi Covid-19, Luhut Kembali Perpanjang PPKM
'Masalah bunuh diri sebagai contoh, di 5 bulan awal pandemi Covid-19 datang, survei mengatakan bahwa 1 dari 5 orang di Indonesia usia 15 sampai 29 tahun terpikir untuk mengakhiri hidup.
Selanjutnya 1 tahun pasca pandemi oleh survei yang berbeda didapatkan data 2 dari 5 orang memikirkan untuk bunuh diri.
"Dan sekarang di tahun awal 2022 itu sekitar 1 dari 2 orang yang memikirkan untuk mengakhiri hidup,'' kata dr. Hervita dalam kegiatan virtual beberapa waktu lalu.
Sejalan dengan komitmen global untuk mengatasi masalah kesehatan mental, ASEAN plus Three Leader (Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea) mengakui promosi kesehatan mental diidentifikasi sebagai salah satu prioritas kesehatan di bawah agenda pembangunan kesehatan ASEAN pasca 2015.
Drg. Vensya melanjutkan promosi itu dilakukan antara lain dengan mempromosikan berbagai model dan praktek efektif tentang program dan intervensi kesehatan mental diantara negara anggota ASEAN, dan peningkatan integrasi program kesehatan mental di tingkat perawatan primer dan sekunder.
''Pandemi juga berdampak pada kesehatan mental dan penting untuk mendapatkan perhatian dari negara-negara di ASEAN, maka dalam rangkaian acara 15th ASEAN Health Ministers Meeting ini menjadi momentum untuk meningkatkan kepedulian masyarakat ASEAN terhadap kesehatan jiwa,'' ucapnya.
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pandemi Covid-19 Pengaruhi Kesehatan Jiwa Masyarakat, Empat Kelompok Ini Paling Terdampak