Berita Internasional Terkini
Klaim Kemenangan Buat Vladimir Putin Geram, Rusia Hujani Langit Ukraina dengan Bom Fosfor
Kali ini Rusia dibuat geram atas sejumlah klaim yang mengatakan Ukraina berhasil menang perang
TRIBUNKALTIM.CO - Serangan demi serangan masih terus dilakukan Rusia di wilayah Ukraina.
Bahkan, kali ini Rusia dibuat geram atas sejumlah klaim yang mengatakan Ukraina berhasil menang perang.
Terbaru, Rusia kembali menggempur salah satu kota di Ukraina, yakni Mariupol.
Kali ini Rusia menggunakan bom fosfor di sekitar pabrik baja Azovstal.
Wakil Dewan Kota Mariupol, Ukraina, Petro Andriushchenko mengabarkan bagaimana kondisi terbaru di pabrik baja Azovstal melalui aplikasi perpesanan Telegram, Minggu (15/5/2022).
Andriushchenko mengatakan Rusia telah menjatuhkan bom fosfor di Azovstal sebagai tanggapan atas kemenangan Ukraina dalam Kontes Lagu Eurovision (ESC).
Baca juga: Sudah Seperti Neraka, Pejabat Ukraina Minta Amerika Kirim Jet Tempur Lawan Rusia
Baca juga: Tolak Kembali ke Ukraina, Kota Kherson Pilih Gabung Rusia Secara Sukarela Tanpa Referendum
Baca juga: Tentara Ukraina Bongkar Bobrok Komandan, Lari Diserang Rusia, Anak Buah Ditumbalkan
Dia menggambarkan serangan itu sebagai neraka yang telah datang ke Azovstal.
"Neraka telah datang ke bumi. Ke Azovstal," kata Andriushchenko seperti dikutip Al Jazeera, dilansir dari Tribunnews.com berjudul Rusia Jatuhkan Bom Fosfor di Pabrik Baja Azovstal Mariupol: Neraka Telah Datang ke Bumi.
Andriushchenko mengunggah video tentang serangan itu, di mana tembakan artileri juga terlihat.
Video itu tidak dapat diverifikasi secara independen.
Adapun bom fosfor adalah bom pembakar yang menyala saat kontak dengan oksigen dan menyebabkan kerusakan yang menghancurkan.
Penggunaannya dilarang di bawah hukum internasional di daerah berpenduduk.
NATO Tak akan Tunda Ekspansi
Kabar lainnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan dia tidak mengharapkan aksesi Finlandia dan Swedia ke aliansi pertahanan tertunda oleh keberatan Turki.
Turki telah menjelaskan bahwa mereka tidak ingin memblokir aksesi, kata Stoltenberg pada akhir pertemuan para menteri luar negeri NATO di Berlin.