Berita Nasional Terkini

SINDIRAN KERAS Partai Muda Ini Kepada Menteri Jokowi yang Sibuk Urusi Hasrat Politik di Pilpres 2024

Sindiran keras partai muda ini kepada Menteri Jokowi yang sibuk urusi hasrat politik di Pilpres 2024.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Politikus PSI, Grace Natalie - Sindiran keras partai muda ini kepada Menteri Jokowi yang sibuk urusi hasrat politik di Pilpres 2024. 

"Sangat menyedihkan, Pak Jokowi yang siang malam bekerja untuk rakyat tapi persepsi publik, approval rating-nya, turun," ujarnya.

Ia menyebut, tak ada yang melarang bila para menteri mempunyai hasrat politik untuk mencapai kesuksesan di Pilpres 2024.

"Namun jangan sampai cita-cita politik itu mengorbankan kepentingan rakyat dengan membiarkan Pak Jokowi bekerja sendiri tanpa mendapat dukungan memadai dari kementerian teknis dalam mengimplementasikan kebijakan presiden," kata Grace.

Baca juga: Jadi King Maker, Jokowi dan Megawati Kemungkinan Dukung Prabowo-Puan di Pilpres

Sebelumnya seperti diwartakan KOMPAS.TV, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi pada Mei 2022 berada di angka 58,1 persen.

Angka tersebut menurun dibandingkan angka pada survei terakhir yang diadakan pada 20-25 April 2022, yang tercatat sebesar 64,1 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, faktor utama menurunnya tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi adalah penciptaan lapangan pekerjaan, dan harga-harga kebutuhan pokok yang meningkat.

"Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) seperti zaman Covid sedang merajalela itu adalah Covid. Setelah Covid mulai bisa terkendali, isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (15/5/2022).

Baca juga: Heboh, Kabar Jokowi Dicueki Pejabat Amerika Saat Kunker, Kemenlu Pun Angkat Suara

Dalam survei yang sama, mayoritas responden juga menilai kondisi ekonomi nasional saat ini dalam situasi buruk.

"Lebih banyak yang menilai kondisi ekonomi nasional pada umumnya sekarang buruk/sangat buruk," kata Burhanuddin.

Menurut penjelasannya, dalam hasil survei tersebut tercatat hanya 1,7 persen responden yang menilai kondisi ekonomi nasional saat ini sangat baik.

Sementara 28,6 persen responden, lanjut Burhanuddin, menganggap kondisi ekonomi nasional baik.

Dengan demikian, kata dia, total responden yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik atau baik sebanyak 30,3 persen.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan, berdasarkan survei, terdapat 31,4 persen responden yang menyatakan kondisi ekonomi nasional dalam situasi yang sedang-sedang saja.

Kemudian, 30,5 persen menjawab situasi ekonomi nasional kini sedang buruk, dan 6,3 persen responden menjawab sangat buruk. Lalu sisanya, yakni 1,5 persen, menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

“Sehingga total yang menilai buruk/sangat buruk sebesar 36,8 persen,” jelas Burhanuddin. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved