Ibu Kota Negara
IKN Mengusung Konsep Forest City, tapi Tutupan Lahan Hutan Hijau Masih 42 Persen, Langkah KLHK
IKN mengusung konsep Kota Hutan atau Forest City. Sayangnya, saat ini, tutupan lahan hutan hijaunya masih 42 persen. Langkah yang dilakukan KLHK
TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) menyiapkan Persemaian Mentawir di Ibu Kota Nusantara ( IKN ) di Kalimantan Timur ( Kaltim ).
Mengapa KLHK perlu mempersiapkan Persemaian Mentawir di Penajam Paser Utara ( PPU )?
Menurut KLHK perlunya Persemaian Mentawir ini terkait dengan konsep IKN yang mengusung forest city atau kota hutan.
Sementara ini, tutupan lahan hutan hijau di IKN Nusantara masih 42 persen.
Demi konsep IKN Nusantara, forest city atau kota hutan, maka sebagian besar lahannya harus ditumbuhi pepohonan hijau.
Dengan tutupan lahan hutan hijau yang masih di angka 42 persen, maka perlu ditingkatkan lagi.
Kamis (19/5/2022) kemarin, Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan perlu ada peningkatan tutupan lahan hutan hijau.
Siti Nurbaya mengatakan, "Saat ini tutupan hutanya hanya 42 persen dan kita harus mengimprove tutupan hutan di IKN hingga 75 persen."
Baca juga: Tak Ada Permasalahan Tumpang Tindih Izin Lahan di IKN, Wamen ATR/BPN: Izin HTI Tidak Diperpanjang
Keberadaan Persemaian Mentawir ini dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang diperlukan untuk rehabilitasi lahan dan pemulihan lingkungan di kawasan IKN..
Pemerintah kini telah resmi memulai pembangunan Persemaian Mentawir.
Untuk lokasi pembangunan Persemaian Mentawir ini, KLHK telah menyiapkan lahan seluas 120 hektar di Kawasan Hutan Produksi, Desa Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sarana utama persemaian seluas 32,5 hektar akan dibangun pada area ini untuk memproduksi bibit lebih kurang 15 juta batang per tahun.
"Pemulihan lingkungan berlangsung beriringan dengan pembangunan infrastruktur IKN," katanya speperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Gandeng Mitra Swasta
Menurut Siti Nurbaya, pembangunan Persemaian Mentawir dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)/Public Private Partnership.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM/ITMG) menjadi mitra Pemerintah dari Badan Usaha Swasta dalam membangun Persemaian IKN.
Baca juga: Aturan Pengadaan Barang dan Jasa di IKN Nusantara sudah di Meja Jokowi, Utamakan PDN dan Usaha Lokal
Bekerjasama dengan KLHK beserta Kementerian PUPR.
Perkembangan terkini pembangunan Persemaian Mentawir, Kementerian PUPR sudah mulai membangun waduk untuk sistem water supply pembibitan.
Sementara KLHK sudah membuat bedeng pengumpulan bibit sementara dengan kapasitas hingga 1 juta-1,2 juta batang.
KLHK juga sedang mengupayakan meminta listrik PLN agar bisa masuk ke areal persemaian atas biaya dari KLHK.
"Pembangunan persemaian di IKN merupakan yang kedua setelah yang pertama dibangun di Rumpin Bogor," tutupnya.
Menurut Direktur Utama ITMG, Mulianto, rumah persemaian ini akan memproduksi hingga 15 juta bibit setahun.
“Output-nya adalah bibit yang akan dijadikan untuk menanam di Ibukota Nusantara.
Seperti arahan Presiden bahawa 75 % area akan menjadi hutan dan akan dikembalikan ke hutan yang non monokultur,” terang Mulianto usai acara Kickoff Pembangunan Persemaian Mentawir di Jakarta, Rabu (18/5/2022) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.
Rumah persemaian di Mentawir, IKN Nusantara ini ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
Baca juga: Jumlah Sampah di Titik Nol IKN Terus Meningkat, Kini Kunjungan Masyarakat Khusus Sabtu - Minggu
ITMG masih menghitung nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan persemaian Mentawir.
Namun, Mulianto mengatakan angkanya cukup besar.

Proyek rumah pesemaian ini ada hubungannya dengan posisi ITMG sebagai pemegang izin penggunaan Kawasan hutan.
Dus, ini sangat berhubungan erat dengan kebijakan permintah dalam lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sebagai perusahaan energi yang usahanya bergerak di bidang pertambangan batubara, aktivitas penanaman kembali atau revegetasi telah dilakukan ITMG melalui anak-anak usahanya sejak operasi penambangan dimulai.
Instalasi pembibitan ITM dikembangkan di setiap area operasi.
Lalu dilakukan pula penyelamatan spesies kunci tanaman lokal dari lahan pra-tambang bekerjasama dengan ahli-ahli dari Badan Riset Nasional (BRIN) untuk menjaga dan memelihara keanekaragaman hayati baik di nursery dekat dengan lokasi asal (in-situ) maupun di kebun raya (ex-situ).
Penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang dilaksanakan oleh ITMG juga mencatat capaian yang signifikan.
Total luasan penanaman telah mencapai 33.434,40 hektare dan 18.062,32 hektare diantaranya telah diserahterimakan ke pemerintah.
Ke depan, ITMG masih akan focus untuk menggarap proyek persemaian Mentawir ini.
“Jadi kami tidak berpikir ke arah sana (proyek lain).
Yang terpenting kami bisa benar-benar berkontribusi untuk menghijaukan Nusantara,” kata Mulianto.
Baca juga: Rencana Jalur Kereta IKN, Bakal Ada 14 Stasiun Kereta Penumpang, Sentral Sepaku hingga Sungai Payang
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.