Projo Gelar Rakernas di Hari Kebangkitan Nasional, Harap Masyarakat Desa Bangkit Usai Pandemi Covid

TRIBUNKALTIM.CO - Organisasi masyarakat Relawan Projo menggelar Rakernas ke-5 di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. 

Acara dihelat bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2022.

Rakernas Ormas relawan Projo ini dibuka Presiden, Joko Widodo, Jumat (20/5/2022). 

Ketua Umum ProJo, Budi Arie Setiadi menyebut, perhelatan Rakernas kelima di hari Kebangkitan Nasional tersebut ditujukan demi mengajak semua masyarakat bangkit bersama dari Pandemi Covid-19. 

"Tujuan peringatan 114 Tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2022 ini adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan semangat gotong-rotong kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, untuk mempercepat pulihnya bangsa kita dari pandemi Covid- 19, terutama masyarakat desa dan daerah tertinggal," urainya. 

Budi Arie yang juga Wakil Menteri Desa dan Daerah Tertinggal berharap di momentum Kebangkitan Nasional, ProJo dapat ambil bagian dalam pembangunan ekonomi di wilayah desa. 

"Salah satunya dengan terus memunculkan potensi, terutama potensi ekonomi di desa," ujarnya.

"Kita sudah melihat bagaimana pariwisata dapat menjadi penggerak sekaligus lokomotif kemajuan sebuah wilayah. Banyak desa yang sebelumnya tidak dikenal, menjadi terkenal dan maju setelah memiliki objek wisata. Di sinilah peran digital menjadi penting, karena promosi desa yang dilakukan melalui berbagai platform digital terbukti dapat menjadi viral
dan menjadi daya tarik turis datang ke desa itu. Hal ini sejalam dengan Program Desa Digital yang selalu kita dorong," tambah dia.

Rakernas yang merupakan agenda rutin organisasi, kali ini memiliki muatan khusus karena menjdi penanda yang akan menentukan haluan baru ProJo pada 2024.

Sebelumnya, Panel Barus, yang juga Bendahara Umum DPP PROJO, menjelaskan bahwa melalui Rakernas V, PROJO akan menyiapkan mekanisme mencari pelanjut Jokowi di Pilpres 2024. 

Mekanisme ini akan melibatkan seluruh struktur PROJO dan masyarakat umum.

"Bentuknya seperti apa, itulah yang akan dibahas dalam Rakernas Borobudur," katanya.

Sementara, Sekjen DPP PROJO Handoko menjelaskan bahwa haluan baru organisasi harus ditetapkan karena Indonesia menghadapi tantangan yang berbeda dengan 2014 ketika awal kepemimpinan Presiden Jokowi. 

PROJO akan menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman dalam membaktikan diri kepada bangsa. 

Tantangan Indonesia pasca Jokowi haruslah dihadapi sejak penentuan kepemimpinan nasional.