Berita Internasional Terkini
SIAPA SANGKA Jenderal Amerika dan Letkol Inggris Ikut Menyerah di Mariupol, Rusia Beber Data?
Siapa sangka Jenderal Amerika dan Letkol Inggris ikut menyerah di Mariupol, Rusia beber data?
Dia menyerahkan komando SOCOM kepada Laksamana William H McRaven pada hari yang sama.
Baca juga: Kini Ukraina Dikabarkan Berani Serang Desa di Rusia, 59 Rumah Rusak, Ada yang Tewas
Pengepungan Sebulan Penuh
Komplek pabrik baja Azovstal diblokade pasukan Rusia dari segala rute sejak satu bulan lalu. Komplek itu jadi kubu terakhir pasukan Ukraina di Mariupol.
"Kelompok terakhir dari 531 militan menyerah hari ini," kata juru bicara militer Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan total 2.439 Nazi Azov dan prajurit Ukraina telah meletakkan senjata mereka sejak 16 Mei. Kompleks Azovstal sekarang berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia.
Azov dan sisa-sisa pasukan reguler Ukraina mundur ke pabrik baja yang luas di pantai Mariupol, di mana mereka benar-benar dikepung pada 21 April.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militer untuk tidak menyerbu kompleks itu tetapi memblokadenya “agar seekor lalat pun tidak bisa masuk ke dalam”.
Rusia membombardir komplak pabrik baja yang dibangun era Soviet, dan memaksa para militan untuk menyerah.
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melaporkan ke Presiden Vladimir Putin terkait keberhasilan penyelesaian operasi di Azovstal.
Dia juga mengatakan komandan Azov harus diangkut dengan mobil lapis baja untuk keselamatannya.
Penduduk Mariupol yang tersisa dikhawatirkan akan membalas dendam terhadapnya atas berbagai kekejaman yang pernah dilakukan.
Dalam sebuah video yang dirilis di media sosial pada hari sebelumnya, Wakil Komandan Batalyon Azov, Svyatoslav “Kalyna” Palamar membantah dia telah meninggalkan pabrik.
Ia mengaku sedang melakukan “operasi tertentu” yang rinciannya tidak bisa dia ungkapkan. Palamar berterima kasih kepada "dunia" dan Ukraina atas dukungannya.
Setelah kelompok pertama gerilyawan menyerah pada hari Senin, pemerintah di Kiev mengumumkan "berakhirnya operasi tempur" di Mariupol.
Mereka memerintahkan pasukannya di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa mereka. Presiden Volodymyr Zelensky menarasikan proses itu “misi evakuasi” yang diawasi militer Ukraina.
Pernyataan Zelensky itu tidak berdasr fakta. Proses penyerahan diri Azovstal tidak melibatkan PBB maupun ICRC, sebagaimana klaimnya.
Baik Ukraina dan sebagian besar media barat menghindari penggunaan kata "menyerah" di pemberitaan Azovstal.
Bahkan ketika militer Rusia menerbitkan video yang secara jelas menunjukkan para militan meletakkan senjata mereka. (*)