Virus Corona
Covid-19 Varian Omicron Menyebar Secara Eksplosif di Korea Utara, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengakui wabah varian Omicron menyebar secara eksplosif. ini lima hal yang perlu diketahui.
TRIBUNKALTIM.CO - Wabah Covid-19 varian Omicron menyebar secara eksplosif di Korea Utara, ini lima hal yang perlu diketahui.
Selama lebih dari dua tahun, Korea Utara mengklaim bahwa covid belum menembus negaranya.
Namun minggu lalu, Korea Utara menyatakan lonjakan kasus covid sedang terjadi.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengakui wabah varian Omicron menyebar secara eksplosif.
Dilansir Associated Press pada Rabu (18/05/22) negara itu telah melaporkan 62 kematian dan lebih dari 1,7 juta kasus demam.
Baca juga: Perintah Kim Jong Un? Cara Unik Korea Utara Atasi Covid-19, Cukup Minum Teh dan Obat Tradisional
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Nihil, Dinas Kesehatan Berau Minta Masyarakat Tetap Waspada
Baca juga: Maslianawati Hadiri Vaksinasi Covid-19 dan BIAN, Yuk! Lindungi Diri dari Kesakitan dan Kecacatan
Dari jumlah tersebut, lebih dari satu juta orang telah pulih dan hampir 700.000 masih melakukan isolasi.
Sampai saat ini, Korea Utara belum menerima bantuan vaksin dan obat-obatan dari Negara lain.
Tidak cukup sampai disitu saja, ada beberapa info terkait penanganan Korea Utara dalam mengatasi lonjakan kasus covid.
Dilansir 7news, mari kita simak lima info yang mesti ditahu tentang Korea Utara terkait hubungannya dengan wabah covid.
1. Seberapa parah wabahnya?
Sulit untuk mengetahui tingkat sebenarnya dari wabah itu.
karena Korea Utara tidak memiliki kapasitas pengujian untuk mengkonfirmasi sebagian besar infeksi.
Angka sebenarnya mungkin juga lebih tinggi karena kasus tanpa gejala tidak terdeteksi atau pejabat ingin meminimalkan kerusakan pada citra Kim.

Baca juga: Seru! Lengkap Hasil Road Race Ponorogo 2022, Kembali Digelar Setelah 2 Tahun Vakum akibat Covid-19
Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan pada hari Selasa (17/05/22) bahwa Korea Utara belum menanggapi permintaan untuk lebih banyak data tentang wabahnya.
“WHO sangat prihatin dengan risiko penyebaran covid lebih lanjut di negara Korea Utara, terutama karena penduduknya tidak divaksinasi, menempatkan warga Korea Utara pada risiko penyakit yang lebih parah dan kematian,” kata Tedros dikutip dalam berita 7news.