Ibu Kota Negara

IKN Nusantara di Kaltim Dinilai Rentan Ancaman Udara, Begini Respon Panglima TNI Jenderal Andika

Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur dinilai rentan ancaman udara, simak respon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Tribunnews.com/Jeprima - TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dan Lokasi IKN di Kaltim. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menanggapi terkait lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dinilai rentan terhadap ancaman serangan udara. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur dinilai rentan ancaman udara, simak respon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Provinsi Kalimantan Timur terus menjadi perbincangan.

Sejumlah aspek jadi perhatian termasuk aspek keamanan ibu kota negara yang memiliki nama Nusantara itu.

Ibu Kota Negara atau IKN dinilai rentan mendapat ancaman dari luar melalui ancaman udara.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menanggapi terkait lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang dinilai rentan terhadap ancaman serangan udara.

Baca juga: Titik Nol IKN Nusantara Bukan Lokasi Wisata tapi Banyak Dikunjungi Masyarakat dari Luar

Baca juga: Bantah IKN Nusantara Minim Pendanaan, Menko Luhut Sebut UEA Siap Investasi 20 Miliar Dolar AS

Baca juga: Warga Sekitar IKN Nusantara Was-was, Surat Tanah Hanya Mentok Segel, Takut Direlokasi

Andika mengakui TNI masih memiliki kekurangan jika dilihat dari aspek alutsista bukan hanya dari sisi matra udara, melainkan juga matra darat dan laut.

"Memang kalau dilihat dari Alusista kita memang masih kurang banyak sekali. Bukan hanya di udara tapi juga di matra darat dan matra laut," kata Andika di Gedung PBNU Jakarta Pusat pada Senin (23/5/2022) dikutip dari Tribunnews.com.

Namun demikian, kata dia, TNI berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan yang telah melakukan pengadaan alutsista semaksimal mungkin.

Andika mengatakan, pemerintah telah berusaha memberikan yang terbanyak sesuai dengan kondisi keuangan negara yang ada.

"Tapi yang jelas tidak ada pemerintah yang kemudian tidak berusaha maksimal dalam memberikan anggaran, termasuk pemerintah presiden saat ini," kata dia.

Diberitakan sebelumnya Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengatakan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, rentan terhadap ancaman udara dari luar.

"Secara geografis, Nusantara memiliki kerentanan tinggi terhadap ancaman eksternal. Khususnya yang bersumber dari udara," kata Andi saat menyampaikan orasi ilmiah di Ruang Dwiwarna Purwa Lemhannas, Kamis (19/5/2022).

Karena itu, Andi meminta agar kapasitas anti-access/area-denial (A2/AD) di sekitar IKN perlu diperkuat.

Ketua DPR RI, Puan Maharani saat mengunjungi titik nol IKN hari ini, Rabu 16 Februari 2022. Terlihat penampakan di lokasi titik nol IKN yang sudah berubah dari sebelumnya hanya lahan terbuka hijau. Berikut ini penampakan terbaru titik nol IKN Nusantara ketika dikunjungi Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat mengunjungi titik nol IKN hari ini, Rabu 16 Februari 2022. Terlihat penampakan di lokasi titik nol IKN yang sudah berubah dari sebelumnya hanya lahan terbuka hijau. Berikut ini penampakan terbaru titik nol IKN Nusantara ketika dikunjungi Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

Baca juga: Menteri LHK Dukung Y20 di Balikpapan, Singgung IKN Nusantara dan Perubahan Iklim

Terkait hal itu, Andi menekankan pentingnya pemindahan ibu kota negara perlu disertai perubahan paradigma pertahanan.

"Selama ini, pertahanan Indonesia cenderung berfokus pada pertahanan berbasis darat dengan mengandalkan strategi pertahanan mendalam (in-depth defense)," ujar Andi.

Menurutnya, paradigma ini dinilai tidak lagi optimal karena tidak sejalan dengan posisi geografis serta topografi Ibu Kota Nusantara.

Lebih lanjut, Andi menegaskan, Indonesia harus lebih mengedepankan prinsip forward presence untuk menjaga Nusantara di sektor maritim.

"Kemudian struktur topografi Nusantara mengharuskan sistem pertahanan darat harus lebih diarahkan pada mobilitas strategis," ucap Andi.

Dia menambahkan, pembangunan IKN akan dilakukan dalam beberapa tahapan dimulai kelengkapan dimensi regulasi di tahun 2020-2020 hingga terwujudnya IKN sebagai kota dunia yang berkarakter kota hijau dan juga kota digital.

Baca juga: Apel Kebangsaan Ormas di IKN Nusantara, Merawat Harmoni dan Kesatuan dalam Keragaman

Selain itu, jelas dia, salah satu kajian strategis tentang ketahanan IKN yang akan dikaji lebih dalam adalah tentang gelar pertahanan IKN.

"Restrukturisasi gelar pertahanan juga akan berlangsung dalam beberapa tahap yang diharapkan tuntas di tahun 2035," ungkap Andi.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved