Berita Penajam Terkini
Target Nilai Investasi di PPU Bakal Meningkat Seiring Kepindahan IKN
Pemkab PPU tetap selektif memilih investor, agar potensi penguasaan lahan yang ada di Benuo Taka, juga dapat diantisipasi
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) juga berdampak pada ramainya investor yang melirik PPU sebagai daerah penyangga.
Meski demikian, Pemkab PPU tetap selektif memilih investor, agar potensi penguasaan lahan yang ada di Benuo Taka, juga dapat diantisipasi.
Terbaru, bahkan ada satu perusahaan yang bergerak di bidang industri kepelabuhanan, terpaksa tidak diakomodir proposal pengajuan investasinya, lantaran terindikasi sebagai spekulan lahan.
"Salah satu perusahaan yang tidak difasilitasi izinnya adalah perusahaan besar yang bergerak dibidang kepelabuhanan," ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) PPU, Alimuddin Kamis (2/6/2022).
Ia menjelaskan, investor yang mulai mengembangkan investasinya sejak tahun 2022 ini memang sudah cukup banyak.
Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Buka Peluang Usaha Amplang Naik Daun, UMKM PPU Siap Tingkatkan Produksi
Baca juga: Investasi Kaltim di Triwulan I Capai Rp 14,95 Triliun
Baca juga: Kepala BKPM Sebut IKN Mendapat Apresiasi, Bahlil: Jangan Persepsikan Investasi hanya Arab & Jepang
Investor tersebut berasal dari berbagai sektor industri, mulai dari perhotelan, properti, kepelabuhanan, dan industri benda padat maupun cair.
"Investor cukup banyak yang melirik PPU, mulai dari properti atau pemukiman totalnya sudah ada tujuh investor, dan sektor kepelabuhanan kurang lebih ada 5. Mereka ada yang sudah dalam tahap pengurusan perizinan," jelasnya.
Namun demikian, geliat investasi tersebut juga menemui banyak kendala dalam prosesnya, terutama dalam hal krusial seperti penyesuaian pemanfaatan ruang.
Hanya saja, sebisa mungkin pihak DPMTSP menangani hal tersebut, lantaran tak ingin ada kendala lain yang membuat para investor menjadi batal berinvestasi.
"Hambatan yang krusial seperti penyesuaian pemanfaatan ruang karna itu terkait dengan tata ruang," lanjutnya.
Alimuddin menambahkan, kondisi tersebut juga membuat target realisasi invetasi di PPU meningkat dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Bantah IKN Nusantara Minim Pendanaan, Menko Luhut Sebut UEA Siap Investasi 20 Miliar Dolar AS
Jika pada tahun 2021 lalu, realisasi invetasi di PPU sebanyak Rp225 miliar, maka ditahun 2022 ini diperkirakan bisa mendekati angka triliunan.
"Target nilai investasi tahun ini tentu meningkat dari tahun lalu, yang kalau tidak salah Rp225 miliar, tahun ini mendekati triliun karena masih banyak sumber investasi yang belum terdata," pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.