News
Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa? Cek Ulasan Apa Itu Hari Kesadaran Albinisme Internasional
Tanggal 13 Juni memperingati hari apa? Cek ulasan apa Itu Hari Kesadaran Albinisme Internasional.
TRIBUNKALTIM.CO - Tanggal 13 Juni memperingati hari apa? Cek ulasan apa Itu Hari Kesadaran Albinisme Internasional.
Tanggal 13 juni memperingati hari apa? lengkap ulasan apa itu Hari Kesadaran Albinisme Internasional.
Pada tahun ini, tanggal 13 juni jatuh pada hari Senin.
Tanggal 13 Juni ini ditetapkan sebagai Hari Kesadaran Albinisme Internasional .
Apa itu Hari Kesadaran Albinisme Internasional hingga siapa saja tokoh yang lahir dan meninggal pada tanggal 13 Juni ini ?
Pertanyaan itu akan dijawab dalam artikel ini.
Yuk kita ulas sejarah Hari Kesadaran Albinisme Internasional.
Baca juga: 10 Juni Memperingati Hari Apa dan Siapa Saja yang Lahir? Intip Dipatenkan Hari Pulpen di Argentina
Baca juga: 11 Juni Memperingati Apa? Simak Peristiwa Eksekusi Hukuman Mati atas Pengeboman Kota Oklahoma
Baca juga: 12 Juni Memperingati Hari Apa? Ini Sejarah Hari Dunia Menentang Pekerja Anak
1. Hari Kesadaran Albinisme Internasional
Dilansir dari United Nations, Albinisme adalah perbedaan yang langka, tidak menular, dan diturunkan secara genetik sejak lahir.
Di hampir semua jenis albinisme, kedua orang tua membawa gen agar dapat diturunkan, bahkan jika mereka sendiri tidak memiliki albinisme.
Kondisi ini ditemukan pada kedua jenis kelamin tanpa memandang etnis dan di semua negara di dunia.
Albinisme mengakibatkan kurangnya pigmentasi (melanin) pada rambut, kulit dan mata, menyebabkan kerentanan terhadap sinar matahari dan cahaya terang.
Akibatnya, hampir semua penderita albinisme mengalami gangguan penglihatan dan rentan terkena kanker kulit. Tidak ada obat untuk tidak adanya melanin yang merupakan pusat albinisme.
Meskipun jumlahnya bervariasi, diperkirakan bahwa di Amerika Utara dan Eropa 1 dari setiap 17.000 hingga 20.000 orang memiliki beberapa bentuk albinisme.
Kondisi ini jauh lebih umum di sub-Sahara Afrika, dengan perkiraan 1 dari 1.400 orang terkena di Tanzania dan prevalensi setinggi 1 dari 1.000 dilaporkan untuk populasi tertentu di Zimbabwe dan untuk kelompok etnis tertentu lainnya di Afrika Selatan.