Berita Kutim Terkini
Cuaca Penghujan Pengaruhi Harga di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim, Cabai Rawit Naik Rp 10 Ribu
Dalam sepekan terakhir harga cabai di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur mulai mengalami kenaikan
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO,SANGATTA- Dalam sepekan terakhir harga cabai di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kalimantan Timur mulai mengalami kenaikan.
Di sejumlah pedagang yang ada di Kecamatan Sangatta, harga cabai rawit mulai menyentuh Rp 90 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang sembako, Nia (37), mengatakan bahwa memang beberapa pekan terakhir harga cabai terus meningkat.
"Memang naik, sudah dua minggu ini (harga) naik terus," ujarnya pada TribunKaltim.co, Minggu (12/6/2022).
Bahkan tidak hanya cabai saja, beberapa jenis sayur mayur dan kebutuhan dapur lainnya juga mengalami kenaikan harga.
Baca juga: Harga Cabai Tak Menentu, Sebagian Pedagang di Pasar Pandansari Balikpapan Jual Rugi
Baca juga: Harga Cabai di Bontang Merangkak Naik, Capai Rp 92 Ribu per Kilogram
Baca juga: Harga Cabai di Pasar Sepinggan Balikpapan Masih Tinggi, Sementara Tomat Mulai Turun
Seperti telur, bawang merah dan bawang putih yang memang ikut mengalami kenaikan harga selama sepekan terakhir.
"Yang paling tinggi ya cabai. Naiknya sampai Rp 10 ribu," ucapnya.
Berdasarkan daftar harga pokok strategis UPT Pasar Induk yang dihimpun Disperindag Kutim, harga cabai lokal di pekan pertama bulan Juni 2022 bernilai Rp 80.000 per kilogram.
Namun memasuki pekan kedua, terdapat peningkatan harga sebanyak Rp 10.000, menjadi Rp 90.000 per kilogram.
Sama halnya dengan cabai lokal, cabai keriting juga mengalami peningkatan harga dari semula Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Menurut Kepala UPT Pasar Induk Sangatta Utara Bohari, kenaikan harga cabai tersebut bukan dikarenakan jelang Hari Raya Idul Adha.
Namun disebabkan karena cuaca penghujan selama beberapa pekan terakhir.
"Selain kurang pendistribusian cabai ke Sangatta karena memang belum musim panen, faktr cuaca buruk juga," ujarnya.
Dari berbagai produk tani yang ada di Pasar Induk Sangatta Utara, cabai memang merupakan kebutuhan pokok yang paling terdampak dengan perubahan cuaca.
Baca juga: Harga Cabai Rawit dan Tomat Melonjak di Pasar Sepinggan, Dipicu Petani Gagal Panen
Petani cabai rentan mengalami gagal panen akibat cuaca penghujan, sehingga berpengaruh terhadap pasokan.
"Apalagi cabai lokal kita banyak mengandung air, jadi belum sampai di pembeli sudah banyak yang tidak bagus," ujarnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.