News
Singgung soal Blitzkrieg Perang Petir Ekonomi, Putin Kecam Sanksi Barat Bodoh
Singgung soal Blitzkrieg perang petir ekonomi, Putin kecam sanksi barat bodoh.
TRIBUNKALTIM.CO - Singgung soal Blitzkrieg perang petir ekonomi, Putin kecam sanksi barat bodoh.
Dalam forum ekonomi St Petersburg, presiden Rusia mengatakan barat mencoba menghancurkan Rusia dengan sanksi bodoh.
Putin juga menyebutkan sanksi itu seperti Blitzkrieg perang petir ekonomi.
Dilansir dari aljazeera, Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh barat telah bersikap arogan kolonial dan mencoba untuk menghancurkan negara Rusia dengan sanksi bodoh yang sama dengan blitzkrieg atau perang petir ekonomi.
Berbicara di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada hari Jumat (17/6/2022), sebuah acara pameran tahun ini diadakan dengan hampir tidak ada partisipasi barat, Putin mengatakan kepada elit politik dan ekonomi Rusia bahwa ia akan melanjutkan perangnya terhadap Ukraina.
"Kami adalah orang-orang yang kuat dan dapat mengatasi tantangan apa pun. Seperti nenek moyang kita, kita akan menyelesaikan masalah apa pun, seluruh sejarah seribu tahun negara kita telah berbicara tentang ini," katanya dikutip dari berita aljazeera, Jumat (17/6/2022).
Baca juga: Ketakutan Jerman Jika Embargo Gas Rusia Dilakukan: Ekonomi Memburuk, Pengangguran Meningkat
Baca juga: Embargo Ekonomi AS-NATO Picu Kenaikan Harga Batubara Acuan pada April 2022 Jadi USD 288,40 per Ton
Baca juga: Ukraina Embargo Total Atas Impor Minyak dan Gas dari Rusia
Putin mengatakan tujuan utama invasi adalah untuk membela orang-orang Rusia di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di Ukraina timur.
Hal itu dianggap oleh Kyiv dan barat sebagai dalih tak berdasar untuk perang yang telah mengarah pada pendudukan wilayah tersebut.
Putin mengatakan bahwa tentara Rusia di Donbas juga berjuang untuk mempertahankan hak untuk mengamankan pembangunan Rusia sendiri.
Putin mengatakan Washington dan sekutunya berusaha untuk mengubah jalannya sejarah untuk melemahkan Rusia yang berdaulat dan merdeka.
Putin juga menambahkan bahwa Moskow akan terus berkembang sebagai ekonomi terbuka meskipun sanksi barat diberlakukan sebagai akibat dari invasi ke Ukraina .
Beberapa mata uang global juga terkena imbasnya, mengacu pada pembekuan yang belum pernah terjadi sebelumnya sekitar 300 miliar dolar cadangan mata uang asing Rusia.
Melalui kesempatan itu pula, Rusia membeberkan akan terus berurusan dengan perusahaan-perusahaan barat, dan berharap aliran gas akan meningkat melalui rute-rute baru.
Rusia juga akan terus memperluas kerja sama ekonomi dengan mereka yang menginginkannya.
(TribunKaltim.co/Hartina Mahardhika)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.