Berita Kukar Terkini
Harga Cabai di Kutai Kartanegara Melejit, Rawit Merah Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram
Termasuk untuk komoditas cabai rawit merah atau cabai tiung yang harganya naik tajam. Saat ini mencapai angka Rp 100.000 per kilogram.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Harga beberapa kebutuhan pokok di Kabupaten Kutai Kartanegara terus mengalami kenaikan dalam beberapa waktu ini.
Termasuk untuk komoditas cabai rawit merah atau cabai tiung yang harganya naik tajam. Saat ini mencapai angka Rp 100.000 per kilogram.
Padahal sebelumnya, harga normal untuk cabai jenis tersebut berada di kisaran harga jual Rp 70-80 ribu per kilogram. Naik secara bertahap semenjak sepekan belakangan.
Sama halnya dengan cabai keriting, yang harga jualnya juga ikut merangkak, dari mulanya Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Hal tersebut dikatakan Juminah, ia merupakan salah satu pedagang di Pasar Maduningrat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Baca juga: Harga Cabai di Penajam Paser Utara Tembus Rp 100 per Kilogram
Baca juga: Harga Cabai Rawit di Balikpapan Terus Naik hingga Tembus Rp 120 Ribu/Kg
Baca juga: Cuaca Penghujan Pengaruhi Harga di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim, Cabai Rawit Naik Rp 10 Ribu
"Banyak barang naik, untuk cabai rawit saja sudah mencapai Rp100.000 per kilogram, dari harga dua hari lalu Rp80.000 per kilogram," ujarnya, Minggu (19/6/2022).
Tak hanya cabai rawit, beberapa bahan pokok lain juga terjadi kenaikan harga seperti ayam, tomat, bawang merah serta kebutuhan lainnya. Hanya saja tidak terlalu tinggi.
Sebagai informasi, harga bawang merah saat ini dipatok Rp 45 ribu per kilogram, dari harga normal Rp 30-35 ribu per kilogram. Sementara untuk bawang putih masih stabil harganya.
“Karena cuaca ekstrem, banyak juga yang gagal panen di Sulawesi, ikut mempengaruhi,” kata Juminah menyebut alasan kenaikan harga bahan pokok di Kukar.
Hal senada juga disampaikan pedagang sembako lainnya, Irman mengatakan bahwa kenaikan harga bahan pokok terutama cabai, kondisi ini terjadi karena kebanyakan barang didatangkan dari luar Kukar.
Baca juga: Harga Cabai Tak Menentu, Sebagian Pedagang di Pasar Pandansari Balikpapan Jual Rugi
"Harga naik karena banyak barang luar, pasokan petani lokal kurang, apalagi banyak petani lokal jual keluar karena harganya lebih mahal," kata Irman.
Menurut Irman, besar kemungkinan harga cabai di Kota Raja bakal terus naik, mengingat barangnya masih sangat kurang sejak beberapa waktu belakangan. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel