Musik
Leonara Band Lokal Balikpapan Ibarat Rumah Bagi Para Pemimpi
Band Rock asal Balikpapan, Leonara merilis 2 single tentang mimpi mereka dan representasi mereka sebagai umat manusia. Minggu, (19/6/2022).
Penulis: Ardiana | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Band Rock asal Balikpapan, Leonara merilis 2 single tentang mimpi mereka dan representasi mereka sebagai umat manusia. Minggu, (19/6/2022).
Band Lokal yang terbentuk sejak para personelnya masih SMA di tahun 2016 ini awalnya bernama Simetris. Untuk membranding nama agar lebih terlihat catcing dan keren mereka mengganti nama menjadi Leonara.
Mereka adalah Erza (Bassist), Eko (Drum), Zul (Lead Vocal), Fadel (Gitaris). Bagi mereka, Leonara yang berarti cahaya adalah representasi dari mimpi dan penyaluran hobi mereka mulai dari sebuah pertemanan.
Band bergenre Rock yang menambahkan instrumen alternatif berupa biola, piano dan lainnya ini, menjadikan musisi seperti Linkin Park, Imagine Dragon, Muse dan Radiohead sebagai kiblat mereka.
Leonara sendiri sudah merilis 2 single terbaru mereka yang berjudul Mighty Symphony yang dirilis tahun 2018. Kemudian setelah hiatus selama 2 tahun karena salah satu personel sedang di luar kota, mereka kembali merilis single berjudul Human Raise yang dirilis 2020.
Baca juga: Jazz Kampung Timur Terbuka Bagi Siapapun, Penyuka Musik Juga Musisi Balikpapan
Baca juga: Eksistensi Musisi Lokal Balikpapan, Terus Berkarya, Bagi Mereka Musik Itu Passion!
Baca juga: Selamat Hari Musik Nasional, PAPPRI Kumpulkan 50 Musisi Lokal Balikpapan
Mighty Symphony bercerita tentang pembentukan Leonara yang berisi mimpi, cita-cita dan idealisme mereka.
"Mighty Symphony ini sebenarnya lebih ke pembentukan Leonara ini. Hobi dan mimpi kita yang ditaro di sini, nah itu nyeritakan. Juga tentang idealis-idealis kita. Mighty Simphony itu berarti symphony yang kuat. Itu yang berada dalam mighty symphony ini," ujar Zul.
Sedangkan Human Raise lebih condong menceritakan tentang umat manusia yang sering menjadikan hidup sebagai perlombaan. Lagu ini dirilis di salah satu studio rekaman Kota Malang, sedangkan untuk single pertamanya di Algaris Studio, Balikpapan
"Kalau Human Raise ini tentang umat manusia secara kompleks gitu. Dari judulnya kan kelihatan, Human Raise yang berarti luapan manusia. Itu kayak nyeritain filosofinya manusia gitu. Dilahirkan, dari dulu udah berlomba-lomba tuh buat dilahirkan dari sperma gitu kan. Sampe akhirnya lahir, kita juga tumbuh dewasa, dan berlomba-lomba lagi. Intinya hidup itu perlombaan gitu," tambah Zul.
Musisi 4 sekawan ini akan merilis album paling lambat di tahun depan. Mereka mengaku sedang melakukan proses rekaman. Namun materi albumnya masih dirahasiakan dengan konsep beralur dan memiliki cerita.
"Next rencana sih ada album. Insyaallah tahun ini, paling lambat tahun depan. Ini lagi progress sih. Udah proses rekaman juga. Tapi belum 50 persen. Untuk materi di album masih rahasia. Tracknya sekitar 7 keatas lah. Itu udah termasuk Human Raise sama Mighty Symphony tadi. Dua lagu itu ada benang merahnya, nanti bakal ketahuan pas di album. Di album nanti kesimpulannya ada semua. Jadi satu album itu beralur mempunyai cerita," tambahnya.
Baca juga: Tiarap saat Pandemi Covid-19, Musisi Balikpapan Kangen Manggung, Penggemar Rindu Nonton Konser Musik
Uniknya, Musisi yang merasa cocok dengan salah satu studio rekaman di kota Malang ini tidak memiliki music video, melainkan memperkenalkan album pertama Leonara melalui konsep panggungnya.
"Sebenarnya kita gak ada video klip sih. Cuma lebih ke konsep panggungnya saja untuk ngasih lihat ini bakal jadi karakter album pertama leonara nih kyak gini nih," katanya.
Dalam setiap liriknya, mereka selalu menggunakan bahasa inggris. Hal ini berkaitan dengan mimpi yang mereka punya, yaitu go internasional.
"Liriknya insyaAllah bahasa Inggris. Karena memang mimpi kita buat keluar negeri dan universal gitu. Go internasional deh pokoknya. Dari awal memang mimpinya ke sana. Dan mungkin 5 tahun 6 tahun kedepan kalau kita tetap konsisten dan lebih lagi, kita bisa manggung di Jerman sih. Amin," ujarnya diikuti gelak tawa personel lainnya.
Lebih dalam lagi, anggapan mereka untuk lebih mengartikan Leonara berbeda beda. Erza menganggap Leonara adalah mimpi yang bisa direalisasikan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/Leonara-tampil-pada-event-Pesta-di-Timoer.jpg)