Ibu Kota Negara

IKN Nusantara Mulai Dibangun Agustus 2022, Indonesia Tanda Tangani Nota Kesepahaman dengan Korsel

Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim akan dimulai Agustus 2022. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebut dua kerja sama dengan Korea Selatan.

Editor: Amalia Husnul A
HO/Dok TribunKaltim.co
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Nusantara di Kaltim. Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim akan dimulai Agustus 2022. Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyebut dua kerja sama dengan Korea Selatan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur ( Kaltim ) akan dimulai Agustus 2022. 

Terkait pembangunan IKN Nusantara ini ada dua kerja sama dengan Korea Selatan ( Korsel ) yang disebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ), Basuki Hadimuljono

Dalam pertemuan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dengan delegasi Korsel, disebutkan sejumlah perkembangan terkait dengan pembangunan IKN Nusantar di Kaltim

Delegasi Korsel yang dipimpin Assistant Minister for Road, Ministry of Land, Infrastructure and Transport, Korea Selatan Lee Yoon-Sang menggelar pertemuan dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (20/6/2022). 

Kujungan delegasi Korea Selatan ke Indonesia ini adalah bagian dalam Konferensi Jalan Indonesia-Korea Ke-17 yang diselenggarakan pada 20-23 Juni 2022 dengan tema “Smart City for IKN".

Selain itu juga untuk kerja sama teknis bilateral antara Kementerian PUPR Indonesia dengan Kementerian Konstruksi dan Perhubungan Korea Selatan.

Kepada delegasi Korsel, Menteri PUPR memastikan pembangunan infrastruktur dasar IKN akan dimulai Agustus 2022.

Dilansir dari Antara, Selasa (21/6/2022) Menteri PUPR mengatakan, "Selain SHMS dan ITS, akan diprioritaskan juga feasibility study dan basic design untuk jalan akses IKN karena kami akan memulai pembangunan infrastruktur dasar ikn pada Agustus 2022 mendatang." 

Baca juga: Jadwal Kedatangan Presiden Jokowi di Lokasi IKN Nusantara, RI1 Akan Lakukan Hal Ini di PPU

Basuki Hadimuljono mengatakan ada dua kerja sama hibah antara Indonesia dan Korea Selatan yang saat ini sedang berlangsung.

Di antaranya adalah:

- Manajemen Terpadu untuk Structural Health Monitoring System (SHMS) untuk jembatan nasional di Indonesia serta

- Penyusunan Master Plan dan Pilot System Intelligent Transport Systems (ITS) untuk Area Metropolitan Jakarta.

“Pada bulan Juli kami akan mengirim 25 young engineer PUPR ke Korea Selatan untuk menjalani pelatihan terkait smart city," ujar Basuki Hadimuljono seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv.

Tak hanya itu, dia menurutkan terdapat 14 young engineer yang juga akan ke Korea Selatan untuk belajar mengenai SHMS jembatan.

"Ini merupakan bentuk kerja sama yang lebih konkrit selain diskusi-diskusi yang kita lakukan pada seminar atau konferensi,” ujarnya menegaskan. 

Selain itu, terdapat juga tiga hibah yang saat ini sedang dalam proses pipeline yaitu FS dan Basic Design Immersed Tunnel Teluk Balikpapan (Jalan Tol Akses IKN), pembentukan Manajemen Konstruksi Digital dan Hijau di Indonesia, dan pembentukan Sistem Informasi Jalan Tol di Indonesia.

Baca juga: Dekan Fakultas Hukum Unmul Soroti Kebebasan Berekspresi, tak Setuju IKN, Jangan Ditafsirkan Menolak

Sehubungan dengan pembangunan IKN, Assistant Minister for Road Lee Yoon-Sang mengungkapkan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Korea Selatan.

“Setelah seminar konferensi pada tanggal 21 Juni, kami juga akan melakukan technical study ke IKN pada hari berikutnya.

Para direksi dan peneliti kami akan ikut ke lokasi untuk menggali lebih banyak ekspansi kolaborasi antara kedua negara,” kata Lee Yoon-Sang.

Sejumlah Kegiatan Dilelang

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Plt Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Hamdam membenarkan bahwa rencana pembangunan IKN akan dimulai pada awal Agustus tahun 2022 ini.

Sebab sejumlah kegiatan telah dilakukan proses lelang. 

Sehingga tinggal menunggu tahapan pengerjaan proyek pembangunan fisik. Mulai dari jalan hingga beberapa infrastruktur pendukung lainnya.

"Mungkin awal Agustus ini sudah dimulai pembangunannya, walaupun semuanya sudah ada kegiatan persiapan di lapangan," kata Hamdam pada Sabtu (18/6/2022).

Baca juga: Tiga Masalah Mendasar Pemindahan IKN ke Kaltim, Rasionalitas hingga Risiko Lingkungan dan Finansial

Sejauh ini tahapan yang telah siap di lapangan yakni pengerjaan jalur logistik. Jalur ini menjadi penentu awal berjalannya pembangunan IKN nanti.

Pasalnya, kebutuhan logistik menjadi sangat vital, sehingga pemerintah melakukan persiapan.

"Jalur logistiknya sudah persiapan dari beberapa bulan yang lalu," tambahnya.

Selain itu, Hamdam menyebut 95 persen kebutuhan logistik di Kalimantan Timur (Kaltim) sejauh ini datang dari luar daerah.

"Kita tidak punya cukup bahan-bahan baku untuk pembangunan di sini. Kecuali material alam seperti batu dan pasir, tapi itu kan komponen yang tidak banyak," tuturnya.

Dalam mempermudah proses mobilisasi logistik untuk pembangunan IKN, pemerintah akan memanfaatkan Pelabuhan Balikpapan-PPU sebagai jalur pendistribusian.

Termasuk memperbaiki infrastruktur jalan agar dapat memuluskan proses pengiriman material pembangunan menuju IKN.

"Jadi bisa lewat darat dan laut. Pasti dimanfaatkan, ada beberapa pelabuhan khusus, intinya seluruh pelabuhan khusus akan dimanfaatkan untuk menerima logistik, termasuk pelabuhan yang ada di Balikpapan," tandasnya.

Baca juga: Eks Panglima TNI, Hadi Tjahjanto Jadi Menteri ATR/BPN, Jatam Khawatirkan Nasib Warga Lokal di IKN

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved