Berita Kaltim Terkini
Perbaikan Jalan Penghubung Kutai Timur dan Berau Butuh Rp 3 Triliun
Jalan penghubung Kabupaten Kutai Timur dan Berau di pesisir memang tergolong sangat memprihatinkan sehingga perlu mendapatkan perbaikan.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jalan penghubung Kabupaten Kutai Timur dan Berau di pesisir memang tergolong sangat memprihatinkan.
Pada beberapa ruas jalan sendiri kerap menyulitkan perjalanan pengendara yang melintas di kawasan jalan penghubung Kabupaten Kutai Timur dan Berau .
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (PUPR-Pera) Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda tak menampik kondisi jalan penghubung Kabupaten Kutai Timur dan Berau tersebut.
Kendati demikian, guna memuluskan ruas jalan tersebut dibutuhkan dana yang tidak kecil.
Sedangkan anggaran yang di plot untuk pihak yang berwenang membidangi tak mampu mengcover seluruhnya.
Baca juga: Pemkab Paser Alokasikan Anggaran Rp 4,8 Miliar Untuk Perbaikan 7 Ruas Jalan Rusak di Tanah Grogot
"Jalan itu panjang sekali, total ada sekitar 400 kilometer (KM), sekitar 250 KM mengalami rusak ringan hingga berat. Perlu dana sekitar Rp 3 Triliun," terang pria yang akrab disapa Nanda ini, Selasa (21/6/2022).
"APBD Kaltim mana cukup, (Bidang) Bina Marga setahun mendapat anggaran sekitar Rp 500 miliar," imbuhnya.
Walaupun demikian, Nanda tetap berupaya agar jalan terus bisa dilewati masyarakat dengan semua jenis kendaraan.
Tahun ini sendiri pihaknya menganggarkan sekitar Rp 80 miliar guna perbaikan jalan di sisi Berau
Sementara untuk wilayah Kutai Timur lebih Rp 50 miliar dikucurkan.
"Hanya saja dengan anggaran yang ada dibanding panjang jalan saat ini, seperti nabur garam di laut, tidak terasa. Semuanya sedang proses lelang,” terang Nanda.
Baca juga: Akses Jaringan dan Jalan Rusak Jadi Kendala Utama Pengembangan Pariwisata di Kutai Barat
Pihaknya juga terus memaksimalkan agar ruas jalan tersebut tidak mengalami insiden fatal seperti akses terputus.
Alat berat sendiri juga ditempatkan pada lokasi jalan tersebut, terutama pada jalan-jalan yang nyaris putus.
Hal ini dilakukan agar bisa langsung ditangani dengan proses pemadatan tanah dan penambahan material agar pengguna jalan bisa tetap melintas.
Pemprov Kaltim sendiri juga telah memohon bantuan dari pemerintah pusat agar perbaikan jalan dibantu dengan dana dari APBN.
