Berita Regional Terkini

Pro Kontra Perubahan 22 Nama Jalan di Jakarta, Wagub DKI Angkat Bicara

Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengubah 22 nama jalan di ibu kota dengan nama tokoh Betawi. Hal ini membuat pro dan kontra di masyarakat.

TribunJakarta/Bima Putra
Pelang Jalan H Bokir bin Dji'un yang menggantikan nama Jalan Raya Pondok Gede, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022) dan Pelang Jalan Mpok Nori yang menggantikan nama Jalan Raya Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022). kebijakan Anies Baswedan mengganti nama jalan itu menuai pro dan kontra terlebih bakal ada perubahan data di KTP dan KK warga. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pro kontra perubahan 22 nama jalan di Jakarta, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria angkat bicara.

Seperti diketahui Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengubah 22 nama jalan di ibu kota dengan nama tokoh Betawi.

Pemberian nama baru ini bertepatan dengan ulang tahun ke 495 kota Jakarta. 

Baca juga: Tak Ada Muhaimin dan Puan, Survei Litbang Kompas Terbaru Tempatkan Prabowo, Ganjar & Anies Teratas

Baca juga: JAWABAN Ganjar Pranowo & Anies Baswedan Jika Tak Lagi Jadi Gubernur, Ada yang Ingin Jadi YouTuber

Perubahan nama itu mengundang pro kontra dan berimplikasi pada perubahan administrasi kependudukan masyarakat.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah tetap menghargai masyarakat yang memiliki pendapat lain terutama yang menentang.

Ariza, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa perubahan nama itu sudah melibatkan berbagai pihak dan dikaji dengan matang.

"Tidak ada keputusan yang diambil bisa memuaskan segala pihak. Yang pasti tidak menyusahkan dan jangan dianggap ini merepotkan," kata Ariza pada Sabtu (25/6/2022).

Baca juga: Duet Prabowo - Ganjar Pranowo Bisa Kalahkan Anies Baswedan atau Puan Maharani, Bisa Menang 1 Putaran

“Itu kan hak warga. Setiap kebijakan yang diambil oleh Pemprov tentu melewati sebuah proses pertimbangan yang matang dan dinobatkan untuk kepentingan yang lebih baik ke depan,” jelas Ariza.

Menurut dia, perubahan nama jalan menggunakan tokoh Betawi memiliki tujuan baik.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kantornya Balai Kota, Selasa (9/3/2021).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kantornya Balai Kota, Selasa (9/3/2021). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Pengabdian nama mereka dianggap sebagai bentuk penghormatan karena telah melestarikan kebudayaan daerah, sekaligus bentuk edukasi kepada masyarakat setempat.

"Kita harus menghargai tokoh-tokoh Betawi yang selama ini mempunyai jasa besar bagi Jakarta,” ujar mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengabadikan sejumlah tokoh Betawi sebagai nama jalan, gedung dan zona khusus dalam rangka menjadikan Jakarta sebagai kota yang menghargai sejarah.

Baca juga: Unggah Foto Bersama saat Nonton Formula E, Anies Baswedan Doakan Jokowi yang Sedang Berulang Tahun

Baca juga: Punya Sederet Bekal Jadi Alasan Nasdem Pilih Andika Perkasa Bersama Anies & Ganjar

Pengabdian nama-nama tokoh Betawi pada ruang publik itu secara simbolis diresmikan di Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2022).

Anies Baswedan mengatakan pemberian nama jalan ini sebagai bentuk upaya penghormatan untuk mengenang kontribusi besar para tokoh Betawi tersebut.

“Mereka adalah pribadi yang dikenang karena mereka memberikan manfaat bagi sesama, mereka ini adalah pribadi yang kita kenang karena hidupnya dihibahkan untuk kemajuan," kata Anies.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved