Idul Adha

Pedagang Bayar Rp 10 Ribu Per Ekor Untuk Periksa Kesehatan Sapi di Balikpapan

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kota Balikpapan, terus awasi kesehatan hewan ternak terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Deretan Sapi Kurban yang dijual Alan dan berada di Jalan Kampung Timur, Balikpapan.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRRIBUNKALTIM.CO, BALIKAPAPAN- Dinas Pangan Pertanian san Perikanan Kota Balikpapan, terus awasi kesehatan hewan ternak terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Salah satunya memberikan stiker sehat untuk menjamin kelayakan sapi tersebut, Sabtu (9/7/2022).

Saat Tribunkaltim mewawancarai salah satu pedagang sapi kurban yang terletak di Jalan Kampung Timur, Alan mengatakan hingga saat ini sapi yang ia perjual belikan, tidak menunjukkan gejala PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

"Alhamdulillah sampai saat ini gak ada sapi yang sakit. Sudah juga diperiksa betul-betul. Jadi sehat sapi-sapi yangg kita jual," ucapnya.

Hal tersebut membuat penjualan sapi kurban menjadi stabil sebab sudah melalui pengecekan dari Disnakkeswan tersebut.

Baca juga: Hotel Blue Sky Balikpapan Salurkan Sapi Kurban di Masjid Raudatul Ibadah

Baca juga: Jual Sapi Kurban di Kukar Capai 90 Persen dalam 3 Minggu, Unggul karena Pakan Lamtoro

Baca juga: Jamin Kelayakan Sapi Kurban di Kukar, Distanak Beri Stiker Tanda Sehat

"Adanya PMK ini, Alhamdulillah masih stabil aja penjualannya. Hal terlalu terpengaruh. Soalnya kita juga ambilnya sapi-sapi lokal aja. Jadi juga gak ada karantina.

Sapinya dari Balikpapan aja, asli dirawat dari sini. Memang dlu didatangkan, cuman kan itu pas belum ada wabah PMK. Sudah ada pengecekan disini dari dinas kesehatan dan peternakan hewan lengkap suratnya. Dari Kelurahan juga sudah. Makanya kita berani buka stand buat jual sapi kurban,"ujarnya.

Adapun sapi-sapi tersebut merupakan sapi lokal yang ia besarkan sendiri dan beberapa diambil dari peternakan.

"Sapinya ada yang kita rawat sendiri dari kecil dan kita besarkan sndiri. Jenis Bali sama beberapa Limosin juga. Terus juga ada yang ngambil dari peternak juga, " tambahnya.

Terdapat sekitar 50 ekor sapi yang terjual dari 75 ekor dilapak tersebut. Untuk harga sapi Limosin, berada dikisaran Rp 30 hingga Rp 85 juta sedangkan untuk sapi Bali, seharga Rp 17 juga hingga Rp 30 juta.

Ia juga membeberkan Pihak Kapolda membeli Satu ekor sapi yang beratnya lebih dari 1 ton dari lapaknya seharga Rp 115 juta.

"Yang beli kemarin, ada dari Kapolda. Diwakili bapak Bimo. Beli satu ton up pembelian sapi disini. Satu ton lebih timbangannya. Dibanderol diharga Rp 115 juta." ucapnya.

Baca juga: Harga Sapi Kurban Idul Adha di Balikpapan Melonjak karena Karantina

Untuk mengecek kesehatan sederet sapi kurban tersebut, Alan hanya membayar Rp 10 ribu per ekor.

"Untuk cek kesehatannya, per 1 sapi, Rp 10 ribu untuk surat sehatnya persatu stiker. Peraturannya dari dulu emang gitu," terangnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved