Idul Adha

Jual Sapi Kurban di Kukar Capai 90 Persen dalam 3 Minggu, Unggul karena Pakan Lamtoro

Seorang pedagag hewan kurban Idul Adha di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, menceritakan,

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara memberi Stiker Tanda Sehat untuk sapi kurban di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (6/7/2022). Pedagang sapi kurban Idul Adha menjual pasokan yang berkualitas dan sehat, diberi makan lamtoro agar dagingnya bagus dan layak dikonsumsi.  

Jamin Kelayakan Sapi Kurban Idhul Adha di Kukar, Hewan Diberi Stiker Tanda Sehat

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Seorang pedagag hewan kurban Idul Adha di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, menceritakan soal tren penjualan dagangannya. 

Saat ditemui TribunKaltim.co, Eko, sang penjual sapi kurban Idu Adha, menyatakan, untuk lebaran Idul Adha tahun ini bisa dibilang lumayan laku di tengah rasa khawatir karena pandemi Covid-19 dan fenomena penyakit kuku dan mulut. 

Eko membeberkan, untuk sejauh ini, hewan ternak Idul Adha sudah mencapai 90 persen dalam 3 minggu.

"Biasanya untuk pakan ada yang pakai ampas dan lain-lain. Kalau kami kasih pakan lamtoro, jadi dagingnya lebih padat," terangnya, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Jelang Idul Adha Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban Mulai Gencar di Penajam Paser Utara

Baca juga: Pemkab Kutim Jamin Hewan Kurban Bebas PMK, Pembeli Harus Periksa Surat Layaknya

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Balikpapan Naik hingga 15 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara memberi Stiker Tanda Sehat untuk sapi kurban di kawasan Kota Raja.

Hal ini sebagai tanda bahwa sapi yang dipasok dari Mamuju, Sulawesi Barat tersebut tidak terjangkit Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).

Pedagang sapi di kawasan Jalan AP Mangkunegoro Timbau, Eko mengatakan pihaknya terus memantau kesehatan semua sapi kurban yang ia perdagangkan.

Mulai dari pengirimannya dari daerah asal hingga sampai dan kembali dijual di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Sebelum di kirim kan ada karantina dulu. Di cek dulu dokter hewan di Mamuju sana. Di sini juga diperiksa lagi," katanya.

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara juga mendukung dengan memberikan stiker tanda sehat.

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara memberi stiker tanda sehat untuk sapi kurban di kawasan Tenggarong, Rabu (6/7/2022). TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara memberi stiker tanda sehat untuk sapi kurban di kawasan Tenggarong, Rabu (6/7/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI)

Cek Empat Lokasi Penjualan

Sementara itu, tim kesehatan hewan (keswan) Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar juga mendatangi empat lokasi penjualan hewan kurban hari ini.

Kunjungan ini merupakan pemeriksaan kedua. Dokter hewan Distanak Kukar, dr Gunawan menyebut, pemeriksaan terkait kelayakan hewan ternak sebagai hewan kurban.

Seperti misalnya, pengecekan pada gigi seri hewan kurban, apakah telah berganti atau dikenal dengan istilah pengecekan gigi poel.

Baca juga: Tidak Khawatir Kekurangan Pasokan, Kutai Kartanegara Justru Overload Sapi Kurban

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved