Berita Kukar Terkini
Dokter Hewan di Kukar Beber Daging dan Susu Sapi Kena PMK Aman Dikonsumsi
Belakangan digelar hari raya Idul Adha, terdapat momen sembelih hewan kurban seperti sapi, kambing atau kerbau
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Belakangan digelar hari raya Idul Adha, terdapat momen sembelih hewan kurban seperti sapi, kambing atau kerbau.
Kali ini sedang ramai isu tentang penyebarang penyakit mulut dan kuku, kontan saja warga di Kalimantan Timur patut waspada dengan cek kesehatan hewan-hewan kurban Idul Adha.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak tidak akan menular kepada manusia. Karena itulah, daging dan susu dari ternak yang terkena PMK aman dikonsumsi.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Dokter Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) dari Kukar, drh. Gunawan Nanang.
Baca juga: Cegah PMK, Golkar Bagikan Langsung 93 Sapi dan 48 Kambing Kurban
Baca juga: Wapres Maruf Amin Sebut Sembelih Hewan Kurban yang Punya Penyakit PMK Tidak Sah
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemprov Pastikan Kaltim Bebas PMK usai Uji Sampel Sapi di Laboratorium
Ia menjelaskan, PMK bukanlah penyakit zoonis atau yang bisa menular ke manusia.
“Penyakit ini bukan ditularkan ke makanan, sehingga tidak menular ke manusia,” ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (12/6/2022) di Kabupaten Kukar, Provinsi Kalimantan Timur. .
Dijelaskannya, virus PMK sendiri menular ke hewan berkuku belah. Diantaranya seperti rusa, unta, domba, kambing, sapi, babi, kerbau, domba dan kijang.
Penularan yang dikhawatirkan adalah hewan antar hewan. Karena tingkat penularannya sangat sensitif, salah satunya bisa melalui media seperti jarum suntik.
Virus PMK juga bisa ditularkan oleh manusia dengan sejumlah metode, mulai dari inseminasi buatan hingga pernapasan.
Baca juga: Pemkab Kutim Jamin Hewan Kurban Bebas PMK, Pembeli Harus Periksa Surat Layaknya
Virus ini juga bisa tersebar melalui angin, dan penyebarannya bisa terjadi sampai 10 kilometer tergantung dengan kondisi lingkungan.
“Misal saya menangani ternak yang kena PMK di kandang A, dan akan menangani di kandang B. Maka saya harus ganti pakaian dulu, kalau tidak begitu saya bisa menularkan ke kandang B. Jadi kalau mau menangani di kandang lain, saya harus berganti pakaian dulu,” jelasnya.
Gunawan memastikan, produk susu dan daging dari sapi penderita PMK yang telah diolah dengan baik dan benar sangat aman dikonsumsi.
Sementara, untuk bagian jeroan memang harus direbus terlebih dulu.
“Jika pada mulut, cungur, lidah, kaki harus dimasak dulu dengan sempurna. Kalau menularkan dari daging yang dimakan itu tidak, yang penting pengolahan dagingnya bersih dan higienis,” sebutnya.
Berikut tips mengolah daging ternak saat wabah PMK:
- Daging tidak dicuci sebelum diolah. Sebaiknya daging, jeroan, kepala, tulang, atau ekor tidak dicuci.
- Jika langsung diolah, maka daging harus direbus dalam air mendidih minimal 30 menit.
- Jika daging tidak langsung diolah, maka daging bersama kemasan disimpan terlebih dahulu pada suhu dingin minimal (chiller) 24 jam, kemudian disimpan pada suhu beku (freezer).
- Pastikan memilih jeroan yang sudah direbus.
- Jika jeroan masih mentah, rebus dahulu dalam air mendidih selama 30 menit sebelum disimpan di kulkas atau diolah.
- Bekas kemasan daging dan jeroan tidak langsung dibuang, direndam dulu dengan disinfektan/pemutih pakaian/cuka dapur. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.