Berita Penajam Terkini
Kuota Gas Elpiji di Penajam Paser Utara Masih Kurang, Sering Dijual Keluar Daerah
Kuota Gas Elpiji di Kabupaten Penajam Paser Utara dianggap masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Benuo Taka.
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kuota Gas Elpiji di Kabupaten Penajam Paser Utara dianggap masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Benuo Taka.
Apalagi untuk daerah-daerah seperti Sepaku, Jenebora, Pantai Lango dan daerah pesisir lainnya.
Diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan PPU Bustam, salah satu penyebab tidak tercukupinya kebutuhan gas elpiji masyarakat PPU, yakni banyaknya pangkalan gas elpiji yang menjual ke daerah lain seperti ke Kabupaten Paser.
Baca juga: Pemda Paser Gelar Operasi Pasar, Siapkan 9.500 Liter Migor Curah, Target Distribusi 1.800 Warga
"Elpiji kita juga sering dilarikan ke Paser, dan ada yang ditangkap karena itu, pangakalan kita di Babulu kadang-kadang begini, misalnya dapat kuota 100 tabung, dia jual ke masyarakat PPU cuma 60 atau 40 tabung, setelah itu bilang habis, nanti malam ada mobil yang ambil itu sisanya," ungkapnya kepada TribunKaltim.co, Jumat (15/7/2022).
Bustam melanjutkan, kelakuan pangkalan itu sudah beberapa kali ditemukan. Indikasi mereka menjual ke daerah lain sebab harganya diperkirakan lebih tinggi.
"Mereka kan jualnya pasti ke daerah-daerah yang pedalaman karena harganya lebih mahal," sambungnya.
Baca juga: Warga Antre Beli Minyak Goreng Curah di Kantor Kecamatan Tanah Grogot Paser
Pangkalan yang ketahuan itupun kini telah diberi sanksi administrasi, hingga diusulkan untuk dicabut izin usahanya.
"Dari segel elpiji itu ada tulisan PPU yang ditemukan kemarin sama pihak kepolisian, pangkalan ini diberi sanksi administrasi, dan diusulkan dicabut izinnya. Kemarin mau dikurangi kuota, kalau saya mintanya, itu kalau dikurangi tetap akan bermain nanti, jadi lebih baik dicabut izinnya. Itu kira-kira satu mobil pickup sudah beberapa bulan lalu," jelas Bustam.
Selain karena ulah pangkalan elpiji yang kerap menjual ke daerah lain, penyebab tidak tercukupinya kebutuhan gas elpiji di PPU, adalah ketidaktepatan sasaran.
Baca juga: LIGA ITALIA: Demi 3 Pemain Lainnya, AC Milan Segera Tuntaskan Negosiasi dengan De Ketelaere
Gas elpiji terutama yang subisidi, juga banyak dibeli oleh masyarakat mampu, padahal peruntukan gas elpiji terutama ukuran 3 Kilogram (Kg) hanya untuk masyarakat kurang mampu.
"Ada kecenderungan mau dikurangi cuma kondisi kita ini masih kurang, karena banyaknya elpiji kita yang salah sasaran," ujarnya.
Diketahui, kuota gas elpiji untuk Kabupaten PPU sebanyak 5.247 metrik ton untuk tahun 2022. Sedangkan untuk 2021, jumlahnya lebih banyak, yakni 5.504 metrik ton. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.