Berita Nasional Terkini

Sekjen PDIP Sebut Ada Parpol Ingin Usung Kader Partai Lain Jadi Capres, Singgung Partai NasDem

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung ada partai lain yang elektabilitasnya turun, tapi justru malah memunculkan kader partai

Editor: Samir Paturusi
YouTube Najwa Shihab
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung ada partai lain yang elektabilitasnya turun, tapi justru malah memunculkan kader partai lain sebagai capres 2024 mendatang 

TRIBUNKALTIM.CO- Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung ada partai lain yang elektabilitasnya turun, tapi justru malah memunculkan kader partai lain sebagai capres 2024 mendatang.

Meski begitu, Hasto tak merinci partai mana yang dimaksud.

“Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” tegas Hasto.

Untuk itu, ia meminta seluruh pengurus dan kader partainya di seluruh Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah, untuk tak terpengaruh mengenai capres-cawapres.

Apalagi lanjut Hasto Kristiyanto , Megawati mencari seorang sosok pemimpin yang kuat secara ideologis, yang paling tidak pernah berkeliling ke seluruh Indonesia dan benar-benar mengenal rakyatnya.

Baca juga: Manuver Politik PDIP, Rencana Puan Maharani Ketemu AHY, Cek Respon Terbuka Partai Demokrat

Baca juga: Manuver Politik Puan Maharani, PDIP Safari Politik, Demokrat Terbuka: AHY & Puan tak Ada Penghalang

Baca juga: Tugas Kader PDIP Turun ke Masyarakat, Hasto: Biarkan yang Lain Berdansa Politik

Dengan berkeliling Indonesia, ia memahami kondisi Indonesia dengan keragaman budaya, sumber daya alam, hingga kondisi geografisnya yang dikelilingi lautan.

Juga mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan masasalah rakyat dan membangun masa depan.

Hal itu disampaikan Hasto saat Rapat Tiga Pilar Partai PDIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakernas II, Minggu (17/7/2022).

“Kader PDIP harus taat asas. Ibu Mega mempertimbangkan yang terbaik bagi bangsa dan negara, mencari pemimpin yang betul-betul mengakar pada rakyat, dipimpin oleh ideologi Pancasila sehingga bisa menentukan arah masa depan. Itu yang dicari Bu Mega,” kata Hasto.

Hasto juga meminta pengurus dan kader partai se-Indonesia belajar dari semangat perjuangan Proklamator RI Bung Karno dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Hasto menjelaskan, PDIP dulu kerap partai yang selalu dikerdilkan, partai yang hanya dijadikan asesoris demokrasi.

Tapi Megawati belajar dari Bung Karno, bahwa semuanya harus berangkat dari sebuah ide.

“Ide gagasan ini akan menciptakan suatu spirit juang. Spirit juang ini akan menciptakan tekad dan tindakan. Menciptakan tindakan nasional. Ini yang kita pelajari dari Bung Karno dan Bu Mega,” kata Hasto.

“Bu Mega juga berangkat dari ide. Jadi ini ide yang sepertinya tak mungkin dijalankan saat itu. Tetapi dengan bergerilya melantik korcam-korcam, Ibu Mega bagaikan mendirikan tower-tower telkom yang memancarkan signal dan terjadi koneksitas antara pemimpin dan rakyat. Dimana tower-tower itu adalah pengurus cabang PAC sebagai koordinator kecamatan,” sambung Hasto.

Hasto menambahkan, Megawati berkeliling ke seluruh Indonesia, sama dengan hal yang dilakukan oleh Bung Karno berkeliling Indonesia.

Baca juga: PDIP Tetap Berkoalisi di Pilpres 2024, Bambang Pacul: Ibu Mega yang Putuskan

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved