Berita Nasional Terkini

Jamaah Haji Asal Indonesia Banyak yang Wafat karena Setelah Kena Serangan Jantung

Para jamaah haji asal Indonesia yang melakukan ibadah di tanah suci Arab Saudi memiliki tantangan yang tidak ringan. 

Editor: Budi Susilo
TRIBUNNEWS/M HUSEIN SANUSI
Tim Kesehatan Jemaah Indonesia dari Kementerian Kesehatan memimpin senam ringan yang diikuti para Petugas Haji dan Jamaah Haji di dalam kabin pesawat Garuda Indonesia yang akan menuju Jeddah, Arab Saudi, Rabu (10/7/2019). Sebanyak 370 Petugas Haji Daerah Kerja Mekkah diberangkatkan dari Indonesia menuju Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, sejak Selasa 9 Juli 2019 untuk melayani segala kebutuhan Jamaah Haji asal Indonesia. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Para jamaah haji asal Indonesia yang melakukan ibadah di tanah suci Arab Saudi memiliki tantangan yang tidak ringan. 

Selain perlu adaptasi dengan negara lain, tentu saja secara fisik harus sehat prima agar kegiatan ibadah bisa berjalan lancar dan aman. 

Kondisi di Arab Saudi tentu saja berbeda dengan di Indonesia. Seperti halnya dari sisi suhu dan kelembaban udara. 

Jika jamaah haji memang tidak kuat tentu akan berpangaruh pada ketahanan fisik. 

Baca juga: Hukum Mengerjakan Ibadah Haji dan Dilengkapi Dalil dalam Al-Quran yang Mewajibkan Ibadah Haji

Baca juga: Ongkos Ibadah Haji Naik, Kemenag Berau Beber Imbas Kuota Diturunkan

Baca juga: Ibadah Haji Dibuka Tahun Ini, Calon Jamaah Wajib Serahkan Hasil PCR 72 Jam Sebelum Keberangkatan

Penyebab kematian terbanyak pada jemaah haji asal Indonesia adalah penyakit jantung.

Tercatat hingga Minggu (17/7/2022) sebanyak 58 jemaah haji meninggal dunia dengan rincian didominasi jenis kelamin laki laki dan dari kelompok umur usia di bawah 60 tahun.

"Lebih banyak pria yang meninggal walau jemaah lebih banyak wanita.” Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, MARS saat pertemuan dengan Menteri Agama, di Jeddah Sabtu (16/7/2022).

ILUSTRASI Jamaah haji asal Indonesia dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
ILUSTRASI Jamaah haji asal Indonesia dari Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. 

Menurut dr. Budi, ada tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji.

Faktor pertama adalah adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi.

Sementara ancaman kedua adalah adanya aktivitas yang berlebihan.

Baca juga: KABAR GEMBIRA Pemerintah Arab Saudi Izinkan Ibadah Haji Jumlah Jamaah yang Banyak

Faktor kedua adalah adanya kerentanan kesehatan jemaah haji.

Jemaah haji indonesia didominasi oleh jemaah haji risiko tinggi karena faktor usia dan penyakit.

Selain itu juga adanya kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.

Faktor ketiga adalah kapasitas tenaga kesehatan, dimana antisipasi dan respon petugas kesehatan terhadap permasalahan kesehatan jemaah.

“Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan.” ujarnya.

ILUSTRASI Calon jamaah haji. Kuota jemaah haji tahun 2022 yang akan berangkat ke tanah suci telah diberikan pihak otorita berwenang.
ILUSTRASI Calon jamaah haji. Kuota jemaah haji tahun 2022 yang akan berangkat ke tanah suci telah diberikan pihak otorita berwenang. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)
Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved