Berita Kubar Terkini

Pemkab Kubar Diminta Turun Tangan Atasi Kelangkaan BBM, Warga Panik Pertalite dan Pertamax Kosong

Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga kini masih langka.

Editor: Aris
Tribun Kaltim/Zainul
Sejak Selasa pagi, antrean panjang kendaraan di SPBU Kecamatan Barong Tongkok dan SPBU Kecamatan Melak, Kutai Barat cukup panjang, mereka berharap BBM kembali normal. (Tribun Kaltim/Zainul) 

TRIBUNKALTIM.CO - Ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) hingga kini masih mengalami kelangkaan sejak beberapa bari terakhir. 

Bahkan beberapa jenis BBM yang sama sekali justru tidak tersedia baik dari SPBU maupun di penjual BBM eceran yang ada di pinggir jalan.

Dari pantauan Tribunkaltim.co pada Selasa pagi hingga sore hari (19/7/2022), seluruh SPBU, APMS, Pertashop hingga kios-kios penjual BBM eceran di pinggir jalan tidak tersedia BBM jenis Pertalite dan Pertamax

Hanya ada dua SPBU yang terpantau menyediakan BBM, itupun mereka juga hanya menyediakan BBM jenis Solar. Sementara Pertalite dan Pertamax kering total. 

Baca juga: Percepat Capain Target Vaksin Booster, Polres Kubar Rutin Buka Layanan Vaksinasi di Mapolres 

"Gak ada mas, Pertalite dan Pertamax lagi kosong, adanya solar saja," kata Deden salah satu pengendara mobil yang mengantre BBM di SPBU Kecamatan Barong Tongkok, Selasa pagi (19/7).

Sejumlah warga pengendara pun juga mengaku jumlah BBM yang mereka dapat dari SPBU juga dibatasi.

"Dibatasi mas, motor hanya boleh ngisi Rp 50 ribu, kalau mobil hanya boleh ngisi Rp 300 ribu. Lebih dari itu tidak dilayani," kata Sutisno warga Melak yang ikut mengantre BBM di SPBU Kecamatan Melak. 

Kondisi ini pun memicu terjadinya antrean kendaraan yang cukup panjang dan berlapis didua arah jalan raya, mulai dari jalan raya depan SPBU Kecamatan Melak dan SPBU di Kecamatan Barong Tongkok. 

Baca juga: BBM Langka, Warga di Kubar Panik dan Minta Pemerintah Bertindak Cepat

Kebanyakan kendaraan yang mengantre BBM tersebut merupakan kendaraan pribadi jenis mini bus, sepeda motor dan kendaraan angkutan penumpang.

Sementara kendaraan mobil truk hanya terpantau beberapa unit saja.

Selain itu, masyarakat yang ingin mendapat jatah BBM jenis Pertalite dan Pertamax juga harus berjuang sedari subuh mengikuti antrean di SPBU. 

"Harus dari subuh ngantrenya, soalnya kalau jam 8 ke atas itu sudah pasti habis di SPBU atau di penjual BBM eceran hanis semua. Adanya hanya solar saja," kata Lesah warga Linggang Bigung.

Baca juga: Lestarikan Seni Tari Tradisional, Pemkab Kubar Usulkan Penetapan Warisan Budaya Tak Benda

Sebelumnya, pihak Pertamina mengatakan BBM yang didistribusikan ke wilayah Kabupaten Kutai Barat terhambat akibat cuaca buruk.

Dimana kapal pengangkut BBM kesulitan sandar di pelabuhan Samarinda. 

"Itukan Kubar itu dapatnya juga dari terminal Samarinda. Dari Samarinda ini kemarin menunggu kapal yang sandar, nah kapalnya sandar kemarin terkendala cuaca," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria.

Jadi disampaikan tidak ada pengurangan pasokan, tidak ada pengurangan jatah. Kalau pengiriman ke Kubar itu kan memakan waktu ya, terus pihak dari Samarinda kemarin juga menunggu kapalnya sandar.

Pasokannya aman cuman kemarin terkendala oleh cuaca sehingga agak terlambat untuk menyandar," jelasnya.

Baca juga: BBM di Kutai Barat Langka, Pertalite dan Pertamax Habis Diseluruh SPBU Sampai Penjual BBM Eceran 

Untuk diketahui, kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM)  di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar) sejak beberapa hari terakhir membuat warga masyarakat panik.

Mereka mengaku khawatir tidak bisa melakukan aktivitas di luar rumah lantaran kendaraan mobilisasi yang digunakan sehari-hari tidak bisa digunakan lantaran tidak ada BBM.

"Panik lah mas, kita ini kan petani jadi kita ke ladang itu selalu naik motor soalnya kan jauh dari rumah nda mungkin jalan kaki," kata Jelena wani saat diwawancarai Tribunkaltim.co, Selasa (19/7/2022). 

Anteran panjang kendaraan di SPBU Kecamatan Barong Tongkok dan SPBU Kecamatan Melak, terlihat padat sejak Selasa pagi.

Kebanyakan kendaraan yang mengantre rata-rata kendaraan pribadi.

Baca juga: PPP Enggan Buru-buru Publikasi Nama Calon Wakil Walikota Balikpapan

Dimana dua SPBU tersebut merupakan SPBU yang terbesar di wilayah Kutai Barat dan saat ini hanya tersedia BBM jenis solar, sementara BBM jenis Pertalite dan Pertamax mengalami kekosongan. 

Tak hanya di SPBU, seluruh penjual BBM eceran di sepanjang jalan poros Barong Tongkok- Melak juga tutup lantaran tidak ada BBM. 

"Padahal kan biasanya banyak itu penjual BBM eceran tapi beberapa hari ini kosong, apalagi hari ini kosong semua itu dari Barong sampai di Melak sana," kata Egan warga Barong Tongkok. 

Kelangkaan BBM ini juga ramai diperbincangkan masyarakat melalui groub media sosial facebook keluhan dan saran warga Kubar, kebanyak mereka mengeluh dan meminta pemerintah terkait untuk segera mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut.

Baca juga: Percepat Capain Target Vaksin Booster, Polres Kubar Rutin Buka Layanan Vaksinasi di Mapolres 

"Biasanya masih ada yang jualan eceran, ini sampai di tempat pengecer kok kosong melompong. Maka saya gak tahan antrean berdesakan," tulis warga net dengan akun facebook @dede lesah.

Selain itu, beberapa warganet juga meminta para pedagang BBM eceran agar memberikan kesempatan kepada masyarakat lain untuk menganter BBM di SPBU.

"Mulai besok para pengetap of dulu mengantri BBM, Besok khusus emak-emak yang ngantri karena kami emak-emak mau antar anak sekolah, kami tidak bisa mengantar anak kami sekolah terkendala BBM langka," tulis warganet dengan akun @jelena wani.

"Betul, lucu banyak yang antri tapi gak ada di eceran, bagi saya yang jualan keliling gak dapat minyak gak bisa jualan gak ada penghasilan," cetus akun @Fuad.

Baca juga: Detik-detik Pesawat TNI Jatuh di Blora, Warga Dengar Ledakan hingga Muncul Asap Tebal di Dalam Hutan

"Lebih sakit lagi setelah behimat antre lama sudah tersisa 2 kndaraan di depan tiba-tiba petugas lapor habis stock BBMnya, pulang dengan hati dan tangki merana," tulis akun @Alfonso Luci.

Percuma Tiap pagi antri beli BBM di SPBU termasuk pengetap namun tdk ada satupun pengecer yg jual, dikemanakan tu BBM ini tugas aparat penegak hukum cari tahu.

"Dari Mujan, Tring, Bigung, Barong sampai d kecamatan Damai kosong BBM kayak apa anak-anam mau turun ke sekolah klu ga ada yang jual BBM," cetus akun @Heriana.

Baca juga: Polres Bontang Musnahkan 12.76 Gram Sabu dari Tersangka Pasutri di Lok Tuan

Selain itu, warga juga meminta Pemerintah dan instansi terkait segera mengambil langkah konkret memgatasi kelangkaan BBM di wilayah Kabupaten Kutai Barat

"Harapnya pemerintah dan pihak-pihak terkait segera mengambil langkah untuk menyikapi kelangkaan BBM ini, apalagi kita di Kubar ini kan sangat butuh sekali yang namanya BBM karena akses mobilisasi kami warga Kubar ini tidak seperti daerah lain, tau sendiri kan di sini jauh-jauh semuanya," harap Satria warga Kecamatan Barong Tongkok.(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved