Berita Pemkab Berau
Revitalisasi Bangunan Bersejarah di Berau Dimulai 2023
Pemkab Berau berencana merevitalisasi bangunan bersejarah yang ada di Bumi Batiwakkal. Hal ini sebagai salah satu langkah melindungi warisan budaya.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebagai salah satu langkah melindungi warisan kebudayaan masa lampau di Kabupaten Berau, pemkab berencana merevitalisasi bangunan bersejarah yang ada di Bumi Batiwakkal.
Bupati Berau Sri Juniarsih menuturkan, Kabupaten Berau memiliki berbagai destinasi wisata budaya berupa bangunan sejarah yang harus dijaga dan dilestarikan.
"Bangun tersebut mempunyai nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Maka untuk peningkatan destinasi pariwisata sejarah di Kabupaten Berau, perlu ditunjang melalui program prioritas," ujarnya, Rabu (20/7/2022).
Baca juga: Pemprov Hibahkan Rp 50 Miliar untuk Porprov VII, Berharap Bangun Venue Baru di Berau
Bahkan menurut, Sri Juniarsih wisata bangunan bersejarah yang tampak terawat dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Semuanya harus dilestarikan demi keberlanjutan nilai sejarah bertahan dengan baik," ucapnya.
Sri Juniarsih mengakui telah menganggarkan revitalisasi bangunan bersejarah pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 mendatang.
"Pemkab Berau berkomitmen agar situs tersebut segera direvitalisasi. Ya insyaallah tahun depan masuk dalam anggaran murni, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk melestarikannya," ucapnya.
Terpisah, Wakil Bupati Berau Gamalis menambahkan, revitalisasi yang dilakukan tidak merusak intisari pelestarian dan mampu memberikan keuntungan kepada lingkungan masyarakat sekitar dari segi sosial, budaya dan ekonomi.
Harapannya dengan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, kunjungan wisata budaya sejarah di Kabupaten Berau akan meningkat.
"Pengunjung yang datang bisa betah berlama-lama di museum dan datang kembali,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Juniarsih Diskusi dengan Warga Terkait Distribusi Air Bersih ke RT 20 Sambaliung
Gamalis mencontohkan, di sekitar Museum Batiwakkal di Gunung Tabur dan Keraton Sambaliung, pada kawasan tersebut masyarakat diperbolehkan berjualan sehingga dapat memajukan masyarakat sekitar dari segi ekonomi.
Sementara Kabid Bina Nilai Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Syahriani mengatakan, tahun ini Pemkab Berau mengalokasikan anggaran untuk perawatan empat bangunan bersejarah.
Yakni, Museum Batiwakkal di Gunung Tabur, kediaman putri Kesultanan Gunung Tabur, Keraton Sambaliung dan Museum Siraja di Teluk Bayur sekira Rp 800 juta.
"Anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan cagar budaya masing-masing," ucapnya.
Menurut Syahriani, perawatan yang dilakukan seperti pembenahan atap bocor, pergantian karpet hingga kayu-kayu yang lapuk, perawatan taman, hingga perbaikan lampu taman rusak.
Syahriani berharap empat bangunan bersejarah di Berau bisa terus menarik minat wisatawan berkunjung. (adv)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.