Ibu Kota Negara

Menteri Bahlil Klaim Banyak Investor yang Minat Bangun IKN Nusantara di Kaltim, Negara yang Disebut

Menteri Bahlil Lahadalia klaim banyak investor yang minati pembangunan IKN Nusantara di Kaltim. Berikut sejumlah negara yang disebut Bahlil

Editor: Amalia Husnul A
Instagram bahlillahadalia
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. Menteri Bahlil Lahadalia klaim banyak investor yang minati pembangunan IKN Nusantara di Kaltim. Berikut sejumlah negara yang disebut Bahlil 

TRIBUNKALTIM.CO - Untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim menurut Pemerintah sudah banyak investor yang tertarik.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menyebut sejumlah negara yang tertarik masuk berinvestasi pembangunan IKN Nusantara di Kaltim.

Meski tidak merinci detail investor yang masuk untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, namun Bahlil menyebut sejumlah negara berikut dengan nilai investasinya. 

Diketahui, Pemerintah tengah gencar mempersiapkan proses pembangunan IKN Nusantara di Kaltim. 

Pemerintah telah menetapkan pemindahan Ibu Kota Negara ( IKN ) dari Jakarta ke Kalimantan Timur ( Kaltim ).

Untuk IKN di Kaltim telah diberi nama Nusantara sehingga kemudian disebut IKN Nusantara.

Lokasi pembangunan IKN Nusantara di Kaltim meliputi sejumlah desa dan kelurahan di dua Kabupaten yakni Penajam Paser Utara ( PPU ) dan Kutai Kartanegara ( Kukar ).

Dalam konfensi pers Rabu (20/7/2022), Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menjelaskan progres investasi untuk pembangunan IKN Nusantara di Kaltim. 

Baca juga: UPDATE Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim, Bambang Susantono: Tahun Depan, Pengerjaan Skala Penuh

“Saya ingin mengatakan bahwa investasi yang akan masuk IKN, negara-negaranya sudah ada.

Tapi, kami tidak mungkin ngomong setiap hari, negara-negara ini,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers, Rabu (20/7) seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id

 Menurutnya, investor asing yang sudah berminat diantaranya, Uni Emirat Arab (UAE) yang minat investasinya sebesar US$ 20 miliar yang dikelola oleh Indonesia Investment Authority (INA).

Kemudian, ada China, Korea, Taiwan, negara-negara Eropa, dan masih banyak lagi.

“Total investasi untuk IKN itu Rp 500 triliun kurang lebih.

Kan 20 persen dibiayai APBN. Sisanya dari investasi.

Itu kan waktunya bukan 4 tahun selesai dari Rp 500 triliun itu. Butuh waktu hingga 10 tahun-20 tahun,” jelasnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved