Berita Nasional Terkini

Lengkap Biodata/Profil Irjen Fadil Imran & Kronologi Perubahan Data Kapolda Metro Jaya di Wikipedia

Ini biodata dan profil Irjen Fadil Imran dan kronologi perubahan data Kapolda Metro Jaya di itus Wikipedia.

Editor: Doan Pardede
ANTARA/HO-Bagus-Pemkot Surabaya
KAPOLDA USIR KAPOLSEK - Kapolda Jatim Irjen Muhammad Fadil Imran menegur kapolsek yang mengantuk pada saat rapat rapat koordinasi pembentukan kampung tangguh penanganan COVID-19 yang digelar Pemkot Surabaya, Jumat (22/5/2020). Simak biodata dan profil Irjen Fadil Imran dan kronologi perubahan data Kapolda Metro Jaya di itus Wikipedia. 

TRIBUNKALTIM.CO -  Inilah biodata dan profil Irjen Fadil Imran dan kronologi perubahan data Kapolda Metro Jaya di itus Wikipedia.

Biodata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Wikipedia sempat disunting orang tak dikenal.

Akun anonim menambahkan keterangan bahwa Irjen Fadil menerima suap dalam kasus tewasnya Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di situs Wikipedia, tercatat telah terjadi dua kali penyuntingan artikel terkait Fadil Imran pada 22 Juli 2022.

Baca juga: Inilah Video Viral Irjen Ferdy Sambo Menangis Peluk Irjen Fadil dan Kronologi Penembakan Brigadir J

Artikel yang menjelaskan soal latar belakang kehidupan Fadil ditambahkan dengan kalimat yang menyatakan bahwa Fadil diduga menerima suap dari Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan (Propam) nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

"Saat ini Fadil diduga telah menerima suap dari Ferdy Sambo," demikian dikutip dari hasil suntingan laman Wikipedia Fadil, Selasa (26/7/2022).

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkap telah terjadi penyerangan kepada anggota kepolisian di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkap telah terjadi penyerangan kepada anggota kepolisian di ruas Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Senin (7/12/2020) dini hari. Inilah biodata dan profil Irjen Fadil Imran dan kronologi perubahan data Kapolda Metro Jaya di itus Wikipedia.(Tribunnews.com/Vincentius Jyestha)

Di bagian keterangan kasus terkenal yang ditangani Fadil, tertulis bahwa Kapolda Metro Jaya itu tidak menangkap Ferdy Sambo yang merupakan otak pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Brigadir J diketahui tewas di rumah dinas Ferdy Sambo.

Polisi menyebutkan, Brigadir J terlibat baku tembak dengan Bharada E sesaat setelah Brigadir J kedapatan hendak melakukan pelecehan kepada istri Ferdy Sambo.

"Kasus Terkenal: Tidak menangkap & menahan Ferdy Sambo, Otak Pembunuhan Berencana Brigadir J (2022)," demikian kutipan dari artikel tentang Fadil yang telah disunting.

Artikel tersebut kemudian disunting kembali pada 23 Juli 2022 sekitar pukul 02.35 WIB.

Sejumlah kalimat terkait kasus kematian Brigadir J yang sebelumnya ditambahkan pun telah dihapus.

Baca juga: Anaknya Dicopot Irjen Fadil Imran, Sosok Johny Wainal Usman Eks Kapolda dan Petinggi di Mabes Polri

Belakangan, seperti dilansir Kompas.com, organisasi masyarakat (Ormas) bernama Sobat Polri Indonesia melaporkan akun anonim yang telah mengedit biodata tersebut ke polisi atas dugaan penyebaran berita bohong.

Lalu seperti apa profil dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran selama menjadi anggota polri?

Profil Fadil Imran yang "Asli"

Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.

Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.

Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.

Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal.

Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.

Keputusan pengangkatannya sebagai Kapolda Metro Jaya tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/Kep/2020, sebagaimana dilansir Antara.

Adapun kiprah Fadil Imran selama berada di instansi kepolisian adalah sebagai berikut:

Baca juga: BLAK-BLAKAN Irjen Fadil Imran Akui Banyak Polisi Tak Paham Hadapi Perempuan & Anak Korban Kekerasan

- Lulus Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse

- Menjabat sebagai Kasat III Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2008)

- Menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok (2008)

- Menjabat sebagai Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2009)

- Kasubdit IV Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri (2011)

- Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kepri (2011)

- Menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat (2013)

- Menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidana Umum Bareskrim Polri (2015)

- Menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (2016)

- Menjabat sebagai Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (2018) dan berhasil membongkar sindikat Saracen serta Muslim Cyber Army

- Menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur (2020)

- Menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (2020)

Sejumlah kasus terkenal sukses ditangani Fadil selama menduduki berbagai jabatan di Polri. Kasus yang ditangani Fadil pun beraham mulai dari pembunuhan, premanisme, pembajakan film, hingga kasus kebakaran hutan.

Berikut daftarnya:

- Penangkapan Tersangka Mutilasi Ryan Jombang (2008)

- Penangkapan Tersangka Mutilasi Baekuni alias Babe (2010)

- Penangkapan Hercules & John Kei (2013)

- Kasus Pembajakan Warkop DKI Reborn (2016)

- Menjerat 325 orang tersangka dan 85 perusahaan atas kasus kebakaran hutan seluas 7.264 hektare

- Membongkar Sindikat Saracen (2017)

- Penangkapan Muslim Cyber Army (2018)

- Penanganan Covid-19 Jawa Timur.(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved