Berita Internasional Terkini

Rusia Stop Pasokan Gas, Barat dan Uni Eropa Kalang Kabut, Tengok Apa yang Dilakukan Jerman

Rusia stop pasokan gas, Barat dan Uni Eropa kalang kabut, tengok apa yang dilakukan Jerman.

Penulis: Kun | Editor: Rita Noor Shobah
Kolase Tribunkaltim.co / US Army / ndtv
Presiden Rusia Vladimir Putin dan HIMARS. Rusia stop pasokan gas, Barat dan Uni Eropa kalang kabut, tengok apa yang dilakukan Jerman. 

Sejak Rusia menyerang Ukraina bulan Februari dan Barat memprotes dengan sanksi ekonomi, 12 negara Uni Eropa mengalami penghentian, atau pengurangan pasokan gas Rusia.

Meskipun setuju embargo minyak dan batu bara dari Rusia berlaku mulai akhir tahun ini, Uni Eropa menahan diri untuk tidak menjatuhkan sanksi terhadap gas alam Rusia karena Jerman, Italia, dan beberapa negara anggota lainnya sangat bergantung pada impor ini.

Gangguan perdagangan energi Rusia dengan Uni Eropa memicu inflasi yang sudah mencapai rekor tertinggi di Eropa dan mengancam akan memicu resesi di blok itu tepat saat negara itu pulih dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi.

Tekanan energi juga menghidupkan kembali tantangan politik selama beberapa dekade bagi Eropa tentang koordinasi kebijakan.

Sementara Uni Eropa memperoleh otoritas terpusat atas kebijakan moneter, perdagangan, antimonopoli, dan pertanian, kedaulatan nasional atas masalah energi sebagian besar masih berlaku.

Sebagai tanda ini, Komisi Eropa membuat perencanaan di bawah aturan penjatahan, agar memberi Uni Eropa kekuatan untuk memutuskan setiap langkah dari tindakan sukarela ke tindakan wajib.

Kesepakatan apa pun di antara para menteri dapat menghapus ketentuan ini dan memastikan bahwa keputusan tentang penjatahan gas wajib akan berada di tangan pemerintah Uni Eropa.

Baca juga: TAK HABIS AKAL, Cara Uni Eropa Antisipasi Pasokan Gas yang Dipangkas Rusia, Jerman Langsung Berhemat

Wakil Kanselir Jerman, Menteri Urusan Ekonomi dan Perlindungan Iklim Robert Habeck memperingatkan soal situasi serius setelah Rusia kembali mengurangi pasokan gas alam.

Perusahaan energi negara Rusia, Gazprom, mengumumkan pengurangan pasokan gas secara drastis ke Eropa mulai Rabu besok.

Hal ini memicu kecaman dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky yang menilai Moskow melancarkan perang gas.

Menyusul pengumuman ini, Robert Habeck mengimbau masyarakat agar memahami kondisinya.

"Kita menghadapi situasi yang serius. Sudah waktunya bagi semua orang untuk memahami itu," kata Habeck, lapor TASS.

Ia pun meminta agar masyarakat Jerman mengurangi penggunaan gas.

"Kami sedang mengerjakannya," kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa langkah-langkah harus diterapkan secara berurutan.

Habeck mencatat saat ini ada beberapa pasokan gas dari Belanda dan Norwegia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved