News

Lantang Deklarasi Kemenangan dari Ukraina, Ahli Patahkan Kejayaan Putin, Rusia Hadapi Kekalahan

Sejak invasinya di Ukraina pada 24 Februari, Rusia telah deklarasi kemenangannya dengan lantang, ahli pun patahkan dan ungkap akan kalah.

forbes
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. Sejak invasinya di Ukraina, Putin pernah melakukan deklarasi kemenangannya dengan lantang namun pernyataan itu dipatahkan oleh ahli yang mengungkapkan Rusia saat ini hadapi kekalahan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sejak invasinya pada tanggal 24 Februari, Rusia terus melakukan serangan brutal di Ukraina.

Dan serangan brutal yang diluncurkan Rusia itu selalu menewaskan banyak warga sipil dan pasukan Ukraina bahkan Putin juga beberapa kali mendeklarasikan kemenangannya dari Zelenskyy secara lantang.

Namun pendeklarasian kemenangan Putin itu dipatahkan oleh ahli. Ahli mengungkapkan bahwa saat ini Rusia sedang menghadapi kekalahan dengan melawan Ukraina.

Baca juga: Strategi Perang Terbaru Rusia, Tanamkan Kebencian dan Ketidakpercayaan Warga Ukraina Pada Zelenskyy

Selama lebih 4,5 bulan invasinya di Ukraina, sebenarnya Rusia sangat jelas menghadapi masalah.

Salah satu yang permasalahan terbesar yang dihadapi oleh Rusia yaitu menderita kerugian besar.

Dilansir dari newsweek, pada Minggu (31/7/2022), Profesor Inggris di Universitas Buckingham, Anthony Glees membahas keadaan pasukan Rusia di Ukraina.

Baca juga: Kiev Diserang 6 Rudal Rusia, Warga Sipil Terluka, Putin Bombardir Ibu Kota Ukraina

Dan mengatakan bahwa negara yang menyerang bisa menuju kekalahan yang signifikan.

Glees memberikan pernyataannya berdasarkan fakta yang ada di lapangan.

"Kami dan Amerika menilai bahwa 75.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka, itu sangat banyak.

Dan 80 persen pasukan aktif Rusia sekarang terjebak di timur Ukraina.

Putin berharap untuk memenangkan perang ini dalam beberapa hari,

Dan apa yang sebenarnya terjadi adalah bahwa perang itu sedang berlangsung, bukan perang tetapi kini menuju jalan buntu api kekalahan.

Tampaknya jika pertempuran Kherson berakhir dengan menguntungkan Ukraina, Rusia akan menderita kekalahan yang signifikan," ungkap Anthony Glees dikutip dari newsweek, Minggu (31/7/2022).

Wilayah Oblast Kherson terletak di Ukraina Selatan dan terletak di sepanjang Laut Hitam dan berbatasan dengan semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

Mengingat nilai strategisnya, Kherson adalah salah satu provinsi pertama di Ukraina yang berada di bawah pendudukan Rusia setelah dimulainya perang invasi awal tahun ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved