Virus Corona

1 Jenis Vaksin Dilaporkan Penyebab Kematian di Afsel, Cek Update Corona Indonesia dan Dunia Hari Ini

Cek Update Corona Indonesia dan dunia hari ini 5 Agustus 2022, ada kabar mengejutkan dari Afrika Selatan (Afsel)

Editor: Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
(Ilustrasi) Pemerintah Kota Balikpapan terus menggalakkan program vaksinasi pasca lebaran untuk mempercepat pemutusan rantai Covid-19.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO - Cek Update Corona Indonesia dan dunia hari ini 5 Agustus 2022, ada kabar mengejutkan dari Afrika Selatan (Afsel)

Berdasarkan data Update Corona terbaru, kasus kematian akibat virus Corona masih terus bertambah.

Meski sudah ada vaksin, virus corona masih terus berkembang dan memakan korban jiwa.

Berdasarkan data Worldometer, Jumat (5/8/2022) pukul 05.50 WIB, jumlah kasus Covid-19 dari 229 negara adalah 585.864.132 kasus infeksi, 556.344.320 sembuh, dan 6.429.305 meninggal.

Baca juga: Update Corona Indonesia: Kasus Baru Tembus 6000 dan Jakarta Dikepung Covid, Cek Situasi Wisma Atlet

Berikut update Covid-19 per 5 Agustus 2022 dari Indonesia dan berbagai negara di dunia:

1. Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia

Pada Kamis (4/7/2022), Satgas Covid-19 melaporkan secara nasional tercatat adanya penambahan kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, yakni:

Kasus infeksi: 6.527

Kasus sembuh: 6.664

Kasus meninggal: 14

Penambahan itu kian menambah jumlah kasus secara akumulatif di Tanah Air, menjadi 6.229.315 kasus infeksi, 6.021.549 sembuh, dan 157.060 meninggal.

Secara global, jumlah kasus Covid-19 Indonesia tertinggi ke-12 di Dunia dan ke-5 di Asia.

Menyusul India, Korea, Turki, dan Vietnam. Kementerian Kesehatan menyatakan Indonesia saat ini dalam kategori "Transmisi Komunitas" yang mana penularan sudah terjadi antar individu di dalam komunitas masyarakat.

Berdasarkan data Kemenkes, dua provinsi dengan kasus infeksi tertinggi adalah DKI Jakarta (1.339.666), diikuti oleh Jawa Barat (1.139.401).

2. Afrika Selatan laporkan kasus kematian dikaitkan vaksin

Dikutip dari Reuters, kasus kematian dilaporkan dari Afrika Selatan pada Kamis (4/8/2022).

Penyebabnya dikaitkan dengan penggunaan vaksin Covid-19 Vaksin yang dimaksud adalah Johnson & Johnson's.

Individu tersebut mengalami gangguan neurologis langka berupa Sindrom Guillain-Barre tak lama setelah diberi vaksin J&J.

Setelah itu, dia harus dipasang ventilator sebelum akhirnya meninggal.

Demikian disampaikan ahli dalam konferensi pers.

Vaksin dituding menjadi penyebab kematian, karena dokter yang melakukan pemeriksaan tidak menemukan kondisi lain yang menyebabkan terjadinya sindrom langka pada pasien.

Baca juga: Update Corona Indonesia dan Dunia Hari Ini 3 Agustus 2022, Jumlah Pasien Meninggal Tembus 6,4 juta

"Pada saat sakit tidak ada penyebab lain dari Guillain-Barre Syndrome (GBS) yang dapat diidentifikasi," kata Profesor Hannelie Meyer.

Tidak dijelaskan secara detail siapa orang rersebut dan berapa usianya, karena alasan kerahasiaan.

Namun, kasus kematian yang dikaitkan langsung dengan penggunaan vaksin Covid-19 ini menjadi yang pertama di negara itu.

3. Kasus infeksi di Jepang nyaris 250.000 sehari

Dikutip dari Japan Today, Jepang melaporkan hampir seperempat juta kasus infeksi baru dalam sehari, tepatnya 249.830 kasus pada Rabu (3/8/2022).

Sementara pasien dengan gejala parah yang dirawat di rumah sakit secara nasional sejumlah 478 orang.

Kondisi gelombang infeksi besar ini membuat sistem kesehatan di Jepang tertekan dan hampir mendekati batas kemampuannya.

Hal ini terjadi, meski sebagian besar pasien hanya mengalami gejala ringan.

Kasus-kasus infeksi tertinggi dilaporkan terjadi di sejumlah kota besar, seperti Tokyo (38.940), Osaka (24.038), dan Aichi (17.778).

4. Masuk Malaysia tak perlu lagi tes PCR

Pelancong asing yang masuk ke Malaysia tidak lagi diwajibkan menunjukkan hasil tes PCR.

Dilansir dari Free Malaysia Today, disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia, kebijakan itu sudah berlaku sejak awal Agustus.

Baca juga: Update Corona Indonesia Hari Ini, Ada Kabar Duka Soal Pasien Wafat, Kasus Baru di Jakarta Disorot

Direktur Umum Kesehatan dr. Noor Hisham Abdullah mengatakan, tes sebelum kedatangan dan saat kedatangan tidak lagi diperlukan.

Namun, untuk persyaratan vaksinasi, pelancong masih harus tunduk pada peraturan yang dimiliki oleh tiap maskapai penerbangan.

Bagi wisatawan yang masuk Malaysia dan memiliki gejala saat kedatangan, maka akan dirujuk ke bagian kesehatan untuk diperiksa.

“Mereka yang memiliki gejala diimbau untuk mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat," kata dia seperti dilansir Kompas.com.

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved