4 Alasan Polri tak Cukup Kuat Jerat Ferdy Sambo dengan Pasal Pembunuhan, TKP sudah Dibersihkan

TRIBUNKALTIM.CO - Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Ferdy Sambo masih terus bergulir. 

Sementara ini, Bharada E sudah resmi jadi tersangka, bagaimana dengan Ferdy Sambo?

Menurut pengamat, Polri tidak cukup kuat untuk menjerat Irjen Ferdy Sambo yang ketika kejadian tewasnya Brigadir J menjabat sebagai Kadiv Propam, dengan pasal pembunuhan.

Ada sejumlah alasan yang membuat penyidik Polri tidak cukup kuat untuk menjerat Ferdy Sambo dengan pasal pembunuhan.

Pernyataan ini disampaikan, Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara, Hermawan Sulistyo.

Berikut ini sejumlah alasan penyidik Polri tidak cukup kuat menjerat Ferdy Sambo dengan pasal pembunuhan:

1. TKP sudah dibersihkan 

Hermawan menjelaskan alasan Polri tidak cukup kuat untuk menjerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan terhadap Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Lengkap Profil Ferdy Sambo dan Keluarga, Istri, Foto, Jabatan Baru Usai Dicopot dari Kadiv Propam

Menurunya, tempat kejadian perkara atau TKP pembunuhan Brigadir J yakni rumah dinas Ferdy Sambo diduga telah dibersihkan.

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.tv, Hermawan menduga Kombes Budhi Herdi Susianto yang membersihkan TKP pembunuhan Brigadir J saat masih aktif menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan.

2. Bukti fisik hilang

Lantaran TKP sudah dibersihkan, membuat bukti-bukti fisik yang ada di TKP hilang dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

"Bukti-bukti fisiknya itu pada enggak ada gitu, pada hilang karena TKP-nya dibersihkan," ucap Hermawan.

"Itu makanya Kapolresnya (Kombes Budhi Herdi) dicopot karena TKP kok dibersihkan, TKP kan enggak boleh dibersihkan."

Hermawan mengungkapkan salah satu barang bukti yang hilang adalah telepon seluler atau ponsel milik Brigadir J.