Berita Balikpapan Terkini

Pria Samboja Alami Kekerasan dari Debt Collector di Balikpapan, Kunci Mobil Dirampas

Seorang warga Samboja, Hasim (56) menjadi korban penganiayaan sekaligus perampasan oleh debt collector.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Hasim (56), korban diduga dianiaya oleh debt collector, saat ditemui di Mapolresta Balikpapan, Jumat (19/8/2022). TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seorang warga Samboja, Hasim (56) menjadi korban penganiayaan sekaligus perampasan oleh debt collector.

Diceritakan Hasim, peristiwa ini terjadi menimpa dirinya di kawasan salah satu rumah sakit di Balikpapan pada Kamis (18/8/2022) sore kemarin.

Dengan tiba-tiba, dirinya yang tengah mengemudikan mobil bermerk Toyota Fortuner dihampiri sejumlah orang seraya mencegat. Mobilnya dikepung oleh sekelompok debt collector.

Di sana, Hasim menuturkan bahwa dirinya dipaksa turun dari mobil dan menyerahkan kunci kendaraan. Di mana ada tiga orang yang ia lihat menunggunya persis di pintu sopir.

"Langsung didatangi tiga orang. Rampas kunci saya, nggak ngomong darimana. Saya tanya, saya disuruh turun dari mobil," ujar Hasim, Jumat (19/8/2022), di Mapolresta Balikpapan.

Baca juga: WAJIB TAHU! Inilah Tiga Syarat Utama yang Harus Diperiksa Customer saat Ditagih Debt Collector

Salah satu di antara debt collector itu kemudian mengambil paksa kunci kendaraan dan membuka kap mobil. Hasim sempat melarang seraya bertanya ulang perihal asal para debt collector tersebut.

Menurutnya, para kolektor ini balik menghardik dan berlaku kasar terhadapnya.

"Sudah, ini bukan mobil kamu," ucapnya mengulang perkataan salah seorang debt collector.

Peristiwa ini terjadi begitu cepat. Hasim yang berupaya mempertahankan mobilnya, lantas menerima perlakuan kasar dari para debt collector tersebut.

Hasim mengaku dianiaya dengan cara dipiting dan dibekap tangannya. Bahkan sempat terjadi aksi berebut kunci kendaraan yang sedikit melukai jari manis tangan kiri Hasim.

Keributan ini menyita perhatian masyarakat, tak terkecuali pihak sekuriti rumah sakit. Hasim dan para debt collector lantas diamankan dan dibawa ke samping musala rumah sakit.

Baca juga: Paksa Sita Mobil Pasutri di Jalan, 5 Debt Collector Dibawa Berurusan di Kantor Polisi

"Di situ saya diminta Rp 100 juta. Wah saya nggak mau. Kan ada fidusianya, perjanjiannya, nggak bisa langsung rampas begini," keluh Hasim.

Pada TribunKaltim.co, Hasim mengaku memang memiliki utang-piutang dengan salah satu leasing pembiayaan untuk mobil Toyota Fortuner bernopol asal Sulawesi tersebut.

Namun dirinya mengaku bukan tidak membayar, melainkan memang kantor tempat ia biasa melakukan pembayarannya, menurut Hasim, tak beroperasi dalam waktu yang lama.

"Ditambah nggak ada tagihan masuk ke saya, saya sudah suruh cek anak saya. Tapi nggak ketemu. Kita nggak tau cara bayar lain, karena kita dikasih tau nya cuma bayar di kantor," tandasnya.

Mobil tersebut dia beli pada tahun 2016 silam dengan tenor 4 tahun. Namun baru angsuran ke-8, kantor yang dimaksud sudah tak beroperasi.

Hasim pun tak banyak berbuat, selain menunggu arahan jika ada tagihan berupa surat tertulis ataupun panggilan.

Baca juga: Dipukuli Debt Collector, Haris Pratama Merasa Tak Berutang, Desak Aktor Utama Dibekuk

Hingga kejadian ini, dirinya sempat menawarkan kepada debt collector agar menunggu lebih dulu dengan ikut di dalam mobil. Ia ingin mencarikan obat untuk istrinya yang kini tengah dirawat di rumah sakit tersebut.

Namun tanpa tedeng aling, Hasim justru dibentak balik dan debt collector ngotot ingin membawa mobil tersebut saat itu juga.

"Saya juga dituduh penggelapan. Mana bisa, orang mobil itu atas nama saya sendiri kok," ucap Hasim ketus.

Merasa tak ada jalan keluar, Hasim lantas melaporkan kejadian ini ke Polresta Balikpapan dengan melampirkan hasil visum upaya kekerasan yang dia alami.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, Kompol Rengga Puspo Saputro membenarkan adanya laporan seorang warga yang mengalami penganiayaan tersebut.

Dikonfirmasi, pihaknya masih dalam pemeriksaan menyeluruh, salah satunya pemanggilan saksi di lokasi kejadian.

"Laporannya masih kita kroscek semua, masih kita cari pelakunya. Tahap penyelidikan sekarang," kata Rengga. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved